Penyebab Balita Sakit Gigi dan Cara Mengatasinya
TABLOIDBINTANG.COM - Sakit gigi hampir pasti dialami oleh semua orang. Bahkan tidak terkecuali untuk balita sekalipun. Kondisi tersebut tentunya sangat menyakitkan, namun akan ada perbedaan reaksi antara orang dewasa dan balita. Pada orang dewasa, sakit gigi bia menyebabkan rasa nyeri yang luar biasa. Sedangkan pada balita bisa sangat rewel sepanjang hari.
Jika mencari solusi terbaik, Anda bisa gunakan Chat Dokter Online. Penggunaan konsultasi melalui online ini sangat praktis karena Anda bisa mendapatkan konsultasi secara langsung dari dokter di rumah dan juga informasi penggunaan obat-obatnya. Sebelum itu, kita harus tahu dulu apa penyebab balita sakit gigi sebagai berikut.
Terdapat Gigi yang Tumbuh
Rata-rata, anak biasanya akan mengalami fase pergantian gigi. Hal itu dimulai saat usia 6 bulan dan akan selesai saat usia 30 bulan. Pada fase ini anak tidak saja mengalami sakit gigi, tetapi juga bisa mengalami gejala lainnya seperti:
- Gusi meradang di tempat gigi yang akan tumbuh
- Tidur terganggu
- Banyak mengeluarkan air ludah
- Sering menggigit saat menyusui
- Hilang selera makan
Untuk mengatasi hal itu, Anda dapat memberikan anti nyeri yang mengandung paracetamol atau ibuprofen. Selama masa teething, Anda juga dianjurkan memberikan buah atau teether yang didinginkan untuk meredakan sakitnya.
Patah Pada Gigi
Pada usia 2-3 tahun, balita sangat aktif bergerak, berlari-lari, menendang, dan bahkan melompat. Hal ini tentunya membuat mereka sangat rawan untuk mengalami jatuh, tersandung, atau terbentur yang berujung dengan gigi patah.
Menurut penelitian terbaru yang diterbitkan pada jurnal Uptodate, kondisi gigi anak yang patah tidak selalu berakibat fatal. Akan tetapi, penyebab sakit gigi pada anak balita ini dapat memicu komplikasi pada masalah gigi lainnya. Hal Ini cenderung terjadi pada balita yang belum dapat menjaga kebersihan gigi sendiri dengan baik.
Oleh karena itu, jika balita mengalami patah gigi, sebaiknya segera periksa ke dokter gigi. Tujuannya adalah bisa diketahui apakah cedera tersebut berakibat fatal atau tidak. Gigi yang patah sedikit bisa saja tidak diperlukan perbaikan sama sekali. Akan tetapi, Anda harus perhatikan setiap perubahan sang buah hati.
Perlu diperhatikan bahwa Jika gigi yang terkena trauma sampai berubah menjadi abu-abu atau menghitam, kemungkinan sudah terjadi kerusakan pada pembuluh darah gigi. Hal Ini biasanya hanya terjadi sementara, seperti memar.
Namun, pada kasus warna gigi tidak kembali seperti semula, sangat diperlukan pemeriksaan dokter gigi lebih lanjut. Bisa jadi, gigi telah mengalami infeksi atau kematian saraf sehingga perlu dilakukan tindakan gigi. Nah, pada usia balita masih cukup sulit untuk dilakukan tindakan gigi. Jadi, sebaiknya Anda wajib berkonsultasi dengan dokter gigi spesialis gigi anak.
Tambalan Gigi Anak Sudah Lepas
Tambalan gigi anak yang lepas bisa juga jadi penyebab balita sakit gigi. Sebab, lubang gigi yang tadinya tertutup kini terbuka kembali. Biasanya, gigi anak menjadi sangat sensitif terhadap minuman panas atau dingin.
Jika balita merasa kesakitan, berikan saja obat pereda nyeri yang mengandung ibuprofen atau paracetamol. Selain itu, Anda bisa membantu meredakan sakit giginya. Caranya adalah dengan menggunakan minyak cengkeh yang diteteskan pada kapas kecil dan ditempelkan ke lubang giginya.
Cara lainnya adalah dengan tutup lubang gigi Si Kecil dengan gulungan kapas kecil. Tujuannya agar sakitnya berkurang. Beri tahu juga pada anak untuk menyikat gigi dengan pelan dan hati-hati.
Perlu diperhatikan bahwa Jangan gunakan obat kumur karena dapat menambah rasa perih. Makanan yang terlalu manis, sulit dikunyah, terlalu renyah atau keras dan terlalu asam dapat menambah kerusakan gigi tersebut. Jadi, makanan tersebut sangat wajib dihindari dan dibatasi.
Makanan Tersangkut pada Sela Gigi
Bisa dikatakan ini adalah salah satu penyebab balita siapapun mengalami sakit gigi, yakni makanan tersangkut pada sela gigi. Hal ini tentunya dapat menyebabkan luka pada gusi yang bisa berlanjut menjadi infeksi gusi. Biasanya, akan timbul gejala seperti sakit berdenyut yang spontan, bengkak pada gusi, bahkan muncul demam.
Makanan sejenis popcorn dan keripik biasanya sering menyebabkan kondisi tersebut. Penyebab lainnya adalah efek dari menggigit kuku. Jika hal ini terjadi, segera bersihkan dengan benang gigi atau dental floss dengan gerakan pelan ke atas dan bawah, sampai ke bawah gusi agar sisa makanan tersebut dapat terangkat.
Selain itu, bisa juga gunakan tusuk gigi plastik dengan perlahan. Jangan berusaha mencongkelnya dengan terlalu keras karena bisa mendorong sisa makanan masuk lebih dalam. Anda bisa juga menggunakan alat lain seperti interdental brush untuk mengatasinya.
Gigi Berlubang
Kondisi gigi berlubang juga adalah salah satu penyebab balita sakit gigi yang paling umum. Hal itu bisa terjadi karena anak malas untuk sikat gigi. Makanan yang tersangkut di gigi yang tidak dibersihkan dengan menyikat gigi dapat mengundang bakteri.
Bakteri pada mulut akan memakan sisa makanan dan menghasilkan asam. Nah, asam inilah yang sewaktu-waktu bisa menyebabkan kerusakan dan gigi berlubang. Sering juga anak tidak mau menyikat gigi karena rasa pasta giginya. Contohnya seperti rasa yang tidak enak sehingga membuat mereka merasa mual. Itu pun belun ditambah dengan rasa pedas dingin dan banyaknya busa yang dihasilkan di mulut.
Untuk bisa mengatasi anak yang susah gosok gigi menggunakan pasta gigi, Anda perlu menggunakan pasta yang lebih cocok untuk anak-anak. Saat ini sudah banyak produk pasta gigi khusus anak di pasaran.
Demikian penyebab balita sakit gigi dan cara mentasasinya. Semoga informasi tersebut bisa memberikan manfaat.