Fenomena Lengan Barcode dan Tipe Anak Seperti Apa yang Rentan Melakukannya?
TABLOIDBINTANG.COM - Memahami bagaimana fenomena lengan barcode di kalangan anak-anak dan remaja bisa terjadi tidaklah mudah. Sama sulitnya untuk memahami mengapa ternyata anak kita sendiri termasuk yang melakukannya. Pengalaman menyakitkan apa yang kira-kira mereka alami hingga berani melukai dirinya? Tidakkah mereka merasa kalau itu sakit?
Mengutip Child Mind Institute, hingga anak-anak dan remaja bisa melakukan self-injury, tidak lain dipicu kejadian spesifik yang terjadi dalam hidup mereka. Pemicu utama biasanya berupa perasaan ditolak. Oleh seseorang yang disukai, oleh seseorang yang dianggap sahabat, atau perasaan ditolak secara luas termasuk di dalamnya akibat terlalu sering dikritik.
Akan tetapi, perbuatan self-injury juga bisa disebabkan karena meniru foto atau video yang beredar yang menampilkan tindakan tersebut.
Anak-anak dan remaja yang memiliki teman pelaku self-injury juga rentan terinspirasi melakukan hal serupa. Terlebih jika mereka memiliki latar belakang kehidupan sebagai berikut ini seperti dilansir dari NSPCC.ORG.UK.
1. Mereka yang mengalami depresi, kecemasan berlebih, dan gangguan makan.
2. Memiliki rasa percaya diri yang rendah dan atau sering merasa tidak berharga.
3. Korban perundungan dan atau sering merasa kesepian.
4. Mengalami kekerasan emosi, fisik, seksual, dan penelantaran.
5. Sedang berduka karena kematian atau memiliki hubungan buruk dengan keluarga.
6. Mereka yang sering merasa marah, mati rasa, atau perasaan tidak memiliki kontrol atas hidupnya.