Apakah Kita Termasuk Pribadi yang Sulit dan Membuat Orang Lain Capek? Cek 12 Tanda Ini

Alam Mary | 13 November 2023 | 19:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Pernahkah seseorang menarik diri atau menjauhi Anda secara tiba-tiba? Atau pernahkah seseorang meluapkan kekesalannya kepada Anda lewat kalimat semacam, "Susah, ya ngomong sama kamu!", "Capek deh", atau "Santai, Bro!" Tanpa Anda mengerti kesalahan apa yang sudah Anda perbuat.

Well, Anda memang tidak melakukan kesalahan. Apalagi kejahatan. Kecuali sikap atau perbuatan Anda yang mungkin terasa melelahkan bagi sebagian orang. Sebutannya adalah orang yang "sulit".

Penasaran apakah diri Anda termasuk pribadi yang sulit atau tidak, berikut 12 tandanya seperti dilansir dari Expert Editor.

1. Selalu menjadi pusat perhatian

Mungkin Anda hanya bermaksud berbagi cerita, berbagi pengalaman, dan Anda memang ahli dalam bertutur kata. Namun ingatlah, orang lain juga memiliki keinginan yang sama. Yaitu untuk didengarkan dan diperhatikan. Maka kuncinya yaitu keseimbangan. Anda harus mendengarkan sebanyak Anda berbicara.

2. Cepat mengkritik

Mungkin Anda hanya terlalu pandai mengetahui letak suatu kesalahan. Namun bukan berarti Anda bisa dengan mudah mengeluarkan kritik secepat pistol memuntahkan peluru. Bersabarlah, biasakan untuk mendengarkan penjelasan terlebih dulu. Orang lain akan gerah jika melulu mendapatkan kritik tanpa ampun. 

3. Ahlinya dalam penyelesaian masalah

Jika Anda tipe yang mudah gemas dan kesal terhadap hasil kerja orang lain, kemudian berinisiatif membereskan masalah tersebut sendirian, maka Anda termasuk pribadi yang sulit. Alih-alih merasa bahagia karena pekerjaannya disempurnakan, orang lain justru akan malas berhubungan dengan Anda. Akan terasa melelahkan dekat-dekat dengan "si perfect". 

4. Tidak mudah berkompromi

Anda memiliki prinsip dan standar hidup yang dipegang dengan begitu kuatnya sampai-sampai sulit bagi orang lain untuk sekadar menggoyangkannya sedikit. Padahal sesekali bersikap kompromi terhadap hal-hal kecil dan sederhana dapat membuat hidup terasa lebih nikmat, lo. 

5. Anti perubahan

Perubahan itu baik dan mau berubah menunjukkan sikap fleksibel. Karena ada tuntutan perkembangan zaman yang kadang memaksa seseorang untuk berubah. Walau membuat tidak nyaman atau memberi tantangan baru, ini akan jauh lebih baik ketimbang terlena dengan kejayaan masa lalu. 

6. Jarang mengucapkan terima kasih 

Mungkin Anda merasa tidak perlu mengucapkan terima kasih kepada sebuah bantuan yang memang sudah kewajiban atau bagian dari pekerjaan. Terhadap bantuan dari seorang petugas keamanan, bantuan dari pelayan restoran, bantuan dari kasir di minimarket, dan lain-lain, Anda merasa tidak perlu berterima kasih. Padahal menyenangkan hati orang lain dengan sederhana, apa salahnya? 

7. Tidak mudah berempati

Terhadap kesulitan atau kemalangan orang lain, Anda sulit tergerak untuk merasa kasihan. Saat orang lain sedang merasa gagal, Anda malah menyuruh agar tidak cengeng, mengatakan bahwa orang lain juga banyak yang lebih susah, dan lain-lain. Hei, kemana empati Anda?

8. Menyimpan dendam

Anda senang sekali mengungkit-ungkit kesalahan orang lain. Apakah sama sekali tidak ada maaf dan sama-sama move on menuju hari esok yang lebih baik?

9. Sangat kompetitif

Semangat berkompetisi itu bagus. Tapi ini berbeda dengan sikap kompetitif. Karena artinya, dalam setiap kerja sama atau interaksi, Anda akan selalu berusaha lebih unggul dari yang lainnya. Tentu ini sangat menyebalkan dan bikin capek.

10. Enggan terlihat lemah

Walau merasa sempurna, orang lain bisa saja melihat kelemahan Anda. Dan akan sangat melelahkan bagi orang lain saat mengetahui Anda terlalu berusaha mempertahankan citra sempurna itu. 

11. Tidak toleran terhadap kesalahan

Yang namanya manusia, tidak pernah luput dari kesalahan. Mau seberapa keras memaksakan kesempurnaan tanpa sedikit pun kesalahan? Apa hidup Anda sendiri tidak lelah dibuatnya?

12. Hanya menyukai kesepakatan yang absolut

Anda begitu kaku terhadap sebuah kesepakatan. Padahal sekali lagi, kehidupan manusia sendiri berlangsung dengan tanpa kepastian yang mutlak. Dan ada begitu banyak kemungkinan melebihi dari apa yang pernah dibayangkan. Cukuplah yang menjadi pegangan itu adalah nurani dan hati yang baik.

Penulis : Alam Mary
Editor: Alam Mary
Berita Terkait