Kapan Harus Mencurigai Anak Mengidap Autis?
TABLOIDBINTANG.COM - Autis merupakan disabilitas perkembangan pada saraf yang menyebabkan munculnya berbagai hambatan dalam perkembangan perilaku, komunikasi, dan kemampuan belajar. Menurut data terbaru World Health Organization, sekitar 1 dari 100 anak di dunia mengidap autis. Tentu ini suatu fakta yang menjadi momok, terutama bagi para orang tua. Khawatir, anak kesayangan termasuk salah satunya.
Autis tidak dapat disembuhkan secara total. Namun intervensi berupa terapi perilaku dan komunikasi dapat dilakukan sedini mungkin untuk membantu memaksimalkan tumbuh kembangnya. Untuk itu orang tua perlu mengenali tanda-tanda awal autis pada anak. Melansir dari Times of India, berikut ini beberapa tanda yang dapat orang tua amati dalam keseharian anak.
1. Tidak merespons saat namanya dipanggil
Anak yang tidak bereaksi saat dipanggil dapat mengindikasikan anak kesulitan dalam hal komunikasi sosial. Perilaku ini dapat menjadi tanda awal autis.
2. Menghindari kontak mata
Kesulitan dalam menjaga kontak mata merupakan tanda umum pengidap autis. Hal ini menggambarkan jika anak mengalami tantangan dalam interaksi sosial dan komunikasi.
3. Respons senyuman yang terbatas
Anak dengan autis bisa sangat kesulitan tersenyum, terutama untuk merespons kejadian-kejadian sosial di sekitarnya. Minim berbagi senyuman merupakan tanda hambatan dalam kemampuan bersosialisasi.
4. Super sensitif
Terhadap rasa, aroma, atau suara yang spesifik, anak dengan autis bisa jadi memperlihatkan ekspresi terganggu.
5. Gerakan repetitif
Anak dengan autis juga sering memperlihatkan satu gerakan tubuh berulang-ulang atau repetitif, seperti tepuk tangan, menjentikkan jari, hingga menggoyangkan tubuhnya. Anak dengan autis melakukan gerakan tersebut sebagai upaya menenangkan diri secara mandiri.
6. Keterlambatan tumbuh kembang
Orang tua yang merasa jika anaknya mengalami keterlambatan pada beberapa hal, boleh bersikap waspada. Pemeriksaan dengan bantuan ahli amat disarankan ketika orang tua merasa tidak yakin dengan pengamatannya sendiri. Namun perlu diingat, keterlambatan perkembangan tidak selalu mengindikasikan autis. Karena sebagian anak memiliki momen perkembangan yang berbeda.