Mengenal Abuse Amnesia dan Bagaimana Cara Menghindarinya
TABLOIDBINTANG.COM - Kita sering dibuat bertanya-tanya ketika ada seseorang yang memilih bertahan dalam hubungan romantis dengan pasangan pelaku kekerasan atau abusif. Dan mereka juga nampak baik-baik saja seolah insiden kekerasan, apakah itu kekerasan secara emosi, fisik, verbal, atau bahkan secara seksual, tidak pernah terjadi. Pertanyaan yang muncul, "kok bisa?"
Perlu diketahui bahwa ketika seseorang menjadi korban kekerasan, secara sadar ataupun tidak, mereka akan berusaha melakukan berbagai cara dan strategi untuk mengatasinya. Dan kebanyakan menggunakan kekuatan yang berasal dari dalam diri. Seperti memaafkan, memberi, toleransi, kesabaran, mengakomodasi, dan kemampuan adaptasi sosial hebat lainnya. Semakin kemampuan ini sering teruji, semakin kuat daya tahannya saat dihadapkan dengan kesulitan. Dalam hal ini, yaitu saat mendapatkan kekerasan dari pasangan.
Sifat-sifat lain yang tidak begitu positif namun cukup sering digunakan, seperti kebiasaan mengecilkan masalah, penyangkalan, merasionalisasi, pura-pura atau berfantasi, melamun, hingga penggunaan alkohol dan obat-obatan, semakin memperbesar "daya tahan" seseorang saat mendapatkan kekerasan. Dari sinilah kemudian muncul apa yang dinamakan abuse amnesia.
Apa itu abuse amnesia? Yaitu suatu kondisi di mana seseorang yang hidup dengan kekerasan dalam waktu cukup lama hingga sudah beradaptasi..Mereka yang tumbuh dalam keluarga penuh kekerasan juga biasanya memiliki "kekuatan" ini. Walau perasaan stres tetap muncul saat mendapatkan suatu perlakuan tak wajar, namun para pengidap abuse amnesia sudah terlatih untuk cepat move on dan merasa baik kembali. Terlebih ketika pasangan sedang tidak melakukan kekerasan, hormon bahagia membuncah hingga menghapus segala luka yang pernah ada sebelumnya.
Kendati demikian, walau sudah terbiasa dengan kekerasan, tetap saja tidak dapat dibenarkan. Kebahagiaan yang hakiki harus diperjuangkan. Melansir Good Therapy, berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan agar terbebas dari kondisi abuse amnesia.
1. Cari dukungan dari pihak yang netral
Mulai dengan menghubungi psikolog, ceritakan tentang kondisi serta situasi yang tengah Anda hadapi. Katakan jika Anda ingin terbebas dari lingkaran setan kekerasan. Mengapa harus langsung psikolog? Ini untuk menghindari terjadinya bujuk rayu yang akan melemahkan tekad Anda.
2. Tuliskan daftar kekerasan setiap kali baru terjadi, dan terus tambahkan setiap kali terjadi lagi
Agar tidak amnesia, maka Anda perlu langsung menuliskan bentuk kekerasan yang baru saja dilakukan pasangan. Memanggil dengan julukan yang jelek, memaki, pemaksaan seksual, dan lain sebagainya. Tuliskan agar Anda mengingat bahwa apa yang Anda alami adalah sesuatu yang salah.
3. Tuliskan rencana pemulihan Anda
Meminta pasangan berubah sesuatu yang hampir mustahil. Maka Anda duluan yang harus berubah. Tuliskan hal apa saja yang ingin diperbaiki dari diri Anda. Berani mengatakan tidak, berani mengutarakan keinginan, bersikap tegas, dan lain-lain. Tuliskan dan catat setiap keberhasilan Anda dalam mengubah sikap. Kemudian perhatikan apakah pasangan juga mulai mengubah diri dalam memperlakukan Anda.
4. Berhenti pura-pura dan hiduplah sesuai realita
Jadilah realistis. Jika pasangan salah, nyatakan salah. Tidak perlu mencari pembenaran atau mengobati luka Anda sendirian.
5. Hargai diri Anda
Tanamkan dalam benak Anda bahwa Anda berharga. Anda memiliki hak untuk diperlakukan dengan baik dan berhak menolak perlakukan kasar.
6. Berani bersuara
Ketika pasangan tidak juga mengubah sikapnya, maka beranilah untuk bersuara. Biarkan saja semua terbuka apa adanya. Tidak perlu berusaha menutupi apapun dari siapapun. Kepada mertua, orang tua, saudara, biarkan mereka mengetahui situasi yang Anda hadapi. Kekerasan akan semakin menjadi saat itu dirahasiakan.
7. Buat batasan
Pelaku kekerasan tidak suka ketika korbannya mulai membuat batasan. Jadi ini jelas sesuatu yang sangat menantang keberanian Anda. Namun bertahanlah. Karena tegaknya batasan bergantung pada diri Anda sepenuhnya.
8. Belajar untuk tidak berhubungan intim dulu
Sebelum tidak kekerasan benar-benar berhenti, Anda harus berhenti kontak fisik secara romantis dengan pasangan. Tidak ada pelukan, ciuman, apalagi hubungan intim yang berisiko membuat Anda bahagia kemudian terlupa dengan fakta perlakuan kasar pasangan. Lanjutkan hingga benar-benar ada komitmen perubahan dari pasangan. Jika akibatnya justru semakin buruk setelah Anda mempraktikkan hal ini, maka Anda sudah tahu keputusan apa yang harus diambil.
9. Buat jurnal
Terapi diri Anda dengan menulis jurnal. Curahkan segala perasaan, tumpahkan semua emosi, nyatakan keinginan-keinginan yang tak pernah tersampaikan, melalui tulisan. Tidak perlu menunggu lama untuk membuat jurnal. Terapi ini sudah bisa dilakukan sejak Anda bertekad sembuh dan berhenti menjadi korban kekerasan.