Jika Seorang Ibu Diserang Oleh Anaknya yang Autis ...

Alam Mary | 5 Desember 2023 | 11:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Anak dengan autisme atau anak yang mengalami gangguan spektrum autis diketahui memiliki perilaku agresif. Mereka antara lain sering memukul, mencakar, dan menggigit. Orang yang paling sering menjadi "korban", tidak lain ibu dari anak bersangkutan. Lantas harus bagaimana jika mengalaminya?

Sebelum membahas solusi, mari kita kenali bersama penyebab anak dengan autisme memiliki perilaku agresif. Melansir Therapeutic Pathways, berikut beberapa penyebab yang biasa melatarbelakangi perilaku agresif pada anak autis. 

1. Anak sedang merasa sangat stres atau cemas berlebih.
2. Anak sedang mencoba berkomunikasi.
3. Anak sedang merasa kesakitan secara fisik.
4. Anak sedang mencari perhatian.
5. Anak mengalami sensory overload atau kewalahan akibat input yang terlalu banyak dan atau sedang merasa sangat sensitif terhadap lingkungan atau kejadian-kejadian yang belum akrab. 
6. Anak tidak memahami situasi dan kondisi yang sedang terjadi di sekitarnya.

Sekali memahami penyebab munculnya perilaku agresif, maka lebih mudah pencegahannya atau mengatasinya. Tentu saja, terhadap anak dengan autisme, perlakuan yang diberikan akan berbeda atau memiliki kekhususan.

Maka ketika seorang ibu diserang oleh anak autisnya, berikut ini hal-hal yang harus dilakukan. 

- Tetap tenang. Ingat bahwa perilaku agresif akan lebih cepat reda atau membaik jika Anda terlihat "menyerah". 

- Cegah anak dari melakukan kontak fisik lebih lanjut dengan Anda dengan cara menjauh atau bergerak keluar (dari situasi agresi). 

- Jika hal tersebut tidak memungkinkan, Anda mungkin harus melindungi bagian tubuh Anda yang vital atau rawan seperti area wajah dan kepala secara keseluruhan. 

- Selama prosesnya, hindari berbicara dengan anak seperti memarahi atau menyuruhnya berhenti, bahkan hindari juga membuat kontak mata, gerakan tersentak atau menunjukkan ekspresi wajah dengan emosi khusus. 

- Dengan tetap tenang, arahkan anak untuk berkomunikasi dengan cara lain. Contohnya, jika anak biasa memukul untuk mendapatkan perhatian, katakan jika dia bisa memukul Anda di tangan dan katakan "permisi". 

- Berikan pengakuan (melalui kontak mata dan semacamnya) kepada anak hanya jika mereka melakukan perilaku yang bisa diterima (disepakati). Sekali Anda lemah atau gagal menegakkan peraturan, anak akan semakin kesulitan memahami peraturan yang ditetapkan dan mengira bahwa perilaku agresif tetap bisa dilakukan untuk mendapatkan perhatian atau yang mereka inginkan.

Sekali lagi, hal yang benar-benar harus dilakukan oleh ibu atau siapapun yang sedang menghadapi perilaku agresif anak autis, jangan merespons dengan gerakan yang berlebihan, suara yang keras, ekspresi wajah yang berubah-ubah, dan reaksi lain semacamnya yang justru akan memvalidasi perilaku agresif anak.

Penulis : Alam Mary
Editor: Alam Mary
Berita Terkait