Implan Gigi Kini Bisa Dilakukan Tanpa Bedah dengan Harga yang Terjangkau
TABLOIDBINTANG.COM - Gigi memiliki peran penting dalam kesehatan secara keseluruhan. Namun, seiring bertambahnya usia, orang tua dan lansia lebih rentan mengalami masalah gigi, termasuk gigi ompong. Menurut laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, sekitar 30,6 persen penduduk Indonesia dengan kelompok usia 65 tahun ke atas mengalami masalah gigi hilang atau ompong.
Masih dalam laporan yang sama, 4,1 persen penduduk Indonesia berusia 65 tahun ke atas memilih untuk memasang gigi palsu, sedangkan 0,3 persen memilih untuk memasang gigi tanam (implant denture) untuk mengatasi gigi ompong. Hal ini menunjukkan penggunaan gigi palsu masih menjadi pilihan banyak masyarakat untuk mengatasi gigi ompong.
Ada beberapa alasan mengapa gigi palsu banyak dipilih masyarakat dibandingkan alternatif pengganti gigi ompong lain, seperti implan gigi. Di antaranya karena prosedur gigi palsu lebih mudah ditemui di berbagai fasilitas kesehatan, tanpa pembedahan, dan biaya perawatannya relatif lebih murah.
Karenanya, Tanam hadir dengan solusi terkini yaitu implan gigi menggunakan metode Digital Implant dan teknologi Implant Aligner. Dengan teknologi ini, prosedur implan gigi dapat dilakukan tanpa bedah dengan harga yang terjangkau.
Dengan perkembangan teknologi industri dental, perawatan implan tanpa bedah dan minim rasa sakit kini bisa terwujud.
"Prosedur implan sudah ada sejak 1990 di Indonesia, namun teknologi 'tanpa bedah' baru masuk beberapa tahun belakangan ini," ungkap drg. Deviana Maria, Co-Founder dan Chief Marketing Officer Rata, Tanam & Pure.
Tanam, sebagai brand implan nomor 1 di Indonesia, menghadirkan perawatan implan gigi tanpa bedah. Dilengkapi dengan teknologi 3D X-Ray, pemasangan implan gigi di Tanam tidak harus membuka dan membedah gusi saat cek kondisi tulang. Tanam juga menggunakan teknologi Implant Aligner untuk memandu pemasangan implan, membuatnya lebih akurat dan non-invasive.
Implant Aligner adalah alat yang digunakan oleh dokter gigi untuk memasang implan di posisi yang sudah ditentukan menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI). Tanpa menggunakan Implant Aligner, dokter gigi perlu melakukan bedah dan jahit gusi, sehingga proses pemasangan implan jauh lebih lama dan penyembuhan membutuhkan waktu.
Tanam telah meresmikan implant clinic center di Jl. Pakubuwono VI-71 Blok E.1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Klinik ini berada di satu tempat dengan Rata Clinic Center, sehingga pasien dapat melakukan semua perawatan gigi di dalam klinik ini.
Didukung oleh fasilitas lengkap dan konsep kekinian, Rata Clinic Center menempati bangunan 3 lantai dengan Implant Lab berbagai teknologi canggih, seperti 3D X-Ray dan 3D Dental Scan. Clinic center ini juga memiliki tim dokter gigi spesialis implan dengan pengalaman lebih dari lima tahun.
Dengan lebih dari 5.000 implan yang sudah dipasang oleh tim dokter gigi di Tanam, klinik ini memberikan layanan terintegrasi, mulai dari konsultasi dengan dokter gigi spesialis implan hingga pemasangan implan dan crown gigi.
Selain perawatan implan gigi tanpa bedah, pasien dapat melakukan berbagai treatment lainnya, termasuk perawatan meratakan gigi menggunakan Clear Aligner, scaling, tooth fillings, bleaching, root canal treatment, crown/bridge/veneer, denture, dental implant, hingga wisdom teeth extraction.
Tanam bekerja sama dengan Ivoclar Vivadent, perusahaan penyedia dental material dan teknologi untuk dokter gigi dan teknisi gigi. Perusahaan ini berdiri sejak 1923 dan memiliki misi untuk menyediakan akses kesehatan gigi dan kualitas hidup terbaik secara global.
Guntur Prakhas Utama, Chief Representative Officer Southeast Asia Ivoclar Vivadent AG, menyatakan kebanggaan atas peluncuran Rata Clinic Center. "Kami bangga bisa turut andil dalam peluncuran clinic center ini yang dilengkapi teknologi serta peralatan canggih dengan standar internasional dari Ivoclar," ungkapnya.