Hal-Hal yang Ditakuti Anak Sesuai Kategori Usia Mereka
TABLOIDBINTANG.COM - Ketika membicarakan tentang ketakutan anak, penting untuk memahami bahwa menurut penelitian menunjukkan kekhawatiran anak-anak cenderung berbeda dan bervariasi sesuai dengan kelompok usia, atau tahap perkembangan mereka.
Ketakutan ini bisa berkisar dari yang sederhana seperti kegelapan hingga yang lebih kompleks seperti ketakutan akan masa depan. Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk memahami ketakutan yang mungkin dialami anak-anak sesuai dengan usia mereka.
Memberikan dukungan serta pemahaman yang dibutuhkan untuk membantu mereka menghadapi ketakutan tersebut, dan memberikan rasa aman kepada anak-anak adalah langkah penting dalam membantu mereka mengatasi ketakutan dan kecemasan mereka.
Berikut beberapa hal menurut ahli yang umumnya ditakuti oleh anak-anak sesuai kategori usia mereka:
1. Bayi dan balita (0-2 tahun)
Anak seusia ini biasanya takut oleh berpisah dari orang tua mereka, karena bayi percaya bahwa apa yang hilang untuk sementara akan hilang begitu saja. Misalnya, ketika Anda meninggalkan kamar, anak Anda mengira Anda akan pergi selamanya. Jadi, mereka menderita kecemasan akan perpisahan dan merasa takut akan perpisahan.
Kemudian, suara keras karena otak bayi Anda sangat sensitif terhadap bunyi (dan sensorik) yang berlebihan. Suara keras (mengejutkan) akan membuat otak halus mereka menjadi waspada. Dan bayi juga biasanya takut akan orang asing karena ketidaknyamanan fisik, beberapa bayi mungkin merasa tidak nyaman ketika dipegang atau digendong oleh orang asing karena mereka tidak terbiasa dengan sentuhan atau aroma mereka.
2. Prasekolah (3-5 tahun)
Anak seusia ini mulai takut terhadap kegelapan karena mereka mengalami kesulitan memisahkan fantasi dari kenyataan. Ketakutan sebelum tidur seperti kegelapan, monster di bawah tempat tidur, dan tidur sendirian, semuanya umum terjadi pada usia ini. Ini adalah tahun-tahun di mana daya imajinasi pada anak sedang berkembang, artinya kini mereka dapat membayangkan hal-hal baru dan menakutkan yang patut ditakuti.
3. Anak usia sekolah (6-11 tahun)
Sedangkan, anak diusia sekolah biasanya takut berada dirumah sendirian. Meskipun usia mereka sedikit lebih tua, anak-anak sekolah masih mempertanyakan kemampuan mereka untuk menghadapi dunia yang penuh ketidakpastian tanpa ibu, ayah, atau pengasuh mereka.
Kemudian, ketakutan akan penolakan karena anak-anak mulai menyadari pentingnya memiliki teman dan khawatir akan dikucilkan, ditolak, atau dikritik. Dan sesuatu buruk terjadi pada orang-orang yang mereka sayangi karena anak-anak mulai memahami akan kematian bahwa hal itu tidak bisa dihindari & mereka mungkin mulai merenung dan khawatir tentang sesuatu yang serius terjadi pada orang tuanya, dan seseorang yang mereka sayangi, atau hewan peliharaan.
4. Remaja awal (12-17 tahun)
Dimulai dari ketakutan akan penampilan dan citra diri karena dalam masa remaja, anak-anak cenderung terobsesi dengan penampilan fisik dan takut tidak diterima oleh teman-teman sebayanya. Dan ketakutan akan kegagalan atau kinerja mereka karena remaja mulai memahami konsekuensi dari kegagalan dan hal ini mungkin menimbulkan sedikit rasa takut. Mereka yang memperhatikan prestasi terutama akan bersikap keras terhadap dirinya sendiri setelah mendapat nilai ujian yang buruk atau permainan yang buruk di lapangan.
Hal itu dapat menimbulkan kecemasan akan masa depan mereka juga karena semakin mendekati masa dewasa, remaja mulai merasa cemas tentang masa depan mereka, termasuk dalam hal akademis, karir, dan hubungan interpersonal.