Heboh Anak Selebriti Diduga Bully Teman Sekolah, Apa Dampak Bahayanya?

Fadila Nurul Azizah | 20 Februari 2024 | 16:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Permasalahan perundungan (bullying) di sekolah Indonesia kembali menjadi sorotan setelah seorang anak selebriti diduga melakukan kekerasan terhadap teman sekolahnya. 

Yang menyedihkan, rupanya banyak anak di negeri ini yang mengalami perundungan di sekolah. Berdasarkan survei Programme for International Student Assessment (PISA) 2018, sebanyak 41,1 persen siswa di Indonesia mengalami perundungan, menjadikan Indonesia sebagai salah satu dari lima negara dengan kasus bullying tertinggi di dunia.

Sementara menurut data United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF), Indonesia juga menghadapi tingkat kekerasan anak yang lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa negara Asia seperti Vietnam, Nepal, dan Kamboja. Bahkan, pelajar berusia 15 tahun di Indonesia melaporkan 41 persen kasus perundungan dalam satu bulan.

Dampak dari perundungan di sekolah sangat serius dan kompleks. Selain meninggalkan luka psikologis pada korban, perundungan juga bisa merusak prestasi akademis dan kesejahteraan mental siswa. Bahkan, bisa memberikan dampak jangka panjang pada perkembangan sosial dan emosional mereka.

Lalu apa bahaya dari perundungan di sekolah yang marak terjadi di Indonesia?

1. Memicu Masalah Mental
Mengalami intimidasi seringkali berdampak serius pada kesejahteraan mental korban, memunculkan berbagai masalah seperti kecemasan, depresi, bahkan gangguan stres pasca-trauma (PTSD). Pengaruh negatif ini cenderung berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama bagi para korban.

2. Penurunan Prestasi
Anak yang menjadi korban intimidasi seringkali menghadapi tantangan dalam mempertahankan konsentrasi dan fokusnya saat belajar. Mereka cenderung enggan pergi ke sekolah, menciptakan keinginan untuk menghindari situasi penindasan yang mereka alami. Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, dampaknya dapat merugikan prestasi akademik anak dengan signifikan.

3. Memiliki Pikiran untuk Balas Dendam
Pengaruh intimidasi terhadap kesejahteraan psikologis korban juga dapat memicu keinginan untuk membalas dendam. Fenomena ini perlu diawasi dengan cermat, karena dapat mendorong seseorang untuk mengambil tindakan kekerasan sebagai bentuk melepaskan frustasi dan kemarahan yang dirasakannya.

4. Memicu Masalah Kesehatan
Selain memberikan dampak pada kesejahteraan psikologis, perilaku bullying juga dapat berpengaruh pada kondisi fisik korban, terutama bagi mereka yang mengalami kekerasan secara langsung, seperti luka dan memar.

Untuk mengatasi masalah ini, pentingnya kerja sama antara orang tua, guru, masyarakat, dan pihak sekolah sangat ditekankan. Langkah-langkah konkret harus diambil untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan mendukung, di mana nilai-nilai seperti empati, penghargaan, dan toleransi diterapkan secara konsisten.

Perundungan bukan hanya masalah sekolah, melainkan juga menjadi isu masyarakat secara keseluruhan. Dengan pemahaman akan bahaya dan dampak serius perundungan, kita dapat bersama-sama berupaya menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi generasi muda Indonesia.

Penulis : Fadila Nurul Azizah
Editor: Binsar Hutapea
Berita Terkait