Ada Kok Tipe Anak yang Tidak Mempan Di-bully, 6 Sikap Ini Kuncinya

Alam Mary | 2 Maret 2024 | 16:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Mau disekolahkan di mana pun, tindak bullying atau perundungan hampir pasti membayangi anak-anak kita. Dan tidak ada daya atau kekuatan untuk mencegahnya. Walau peraturan dan hukum ditegakkan, pelaku perundungan sudah diamankan, tidak menjamin akan hilang semuanya. Akan selalu ada kemungkinan bibit-bibit baru pem-bully bermunculan.

Maka cara yang dapat dilakukan adalah memperkuat benteng pertahanan anak-anak agar tidak menjadi sasaran perundungan. Minimal, bisa melakukan perlawanan dengan cara yang tepat sehingga tidak mudah dihancurkan fisik dan mentalnya oleh para pelaku perundungan. 

Bagaimana caranya? Orang tua dan anak salah satunya bisa sama-sama belajar mengenai sikap-sikap apa saja yang bisa membuat seorang anak tidak mempan dirundung. Nah, 6 sikap yang biasa dimiliki oleh mereka yang tidak pernah jadi korban perundungan berikut ini adalah kuncinya.

1. Bisa berdiri tegak dan berbicara lantang untuk membela dirinya sendiri

Anak-anak yang saat dirundung bisa seketika berkata, "Kamu tuh ganggu banget. Hentikan!", "Berhenti gangu aku ya.  Enggak sopan!", dan semacamnya dengan suara lantang dan tegas, biasanya akan disegani. Pelaku perundungan akan merasa sia-sia mengganggu dan menghentikan aksinya saat itu juga. 

2. Mempertanyakan sikap perundung

Ketika ada seseorang yang mulai merundung secara verbal dengan mengatakan, "Ih, kamu gendut banget!", "Jelek kamu!", "Orang miskin ya!", dan semacamnya, mereka yang bisa memanipulasi kata-kata serangan menjadi serangan balik akan jadi penguasa arena sesungguhnya. Kalimat seperti "Kenapa kamu ngomong begitu?", "Kenapa sih kamu pengin banget kasih tahu aku kalau aku jelek (atau gendut)? Biar aku sakit hati?", dan semacamnya yang diucapkan dengan tenang dan tanpa kesan membela diri akan membuat situasi perundungan menjadi antiklimaks.

3. Biasa menggunakan kata "Aku mau"

Mereka yang dalam penyusunan kalimat komunikasi sehari-harinya terbiasa menggunakan awalan "Aku mau" akan memiliki benteng pertahanan yang kokoh. Ajarkan anak untuk biasa mengucapkannya, "Aku mau kamu berhenti mengganggu saya!" atau "Aku mau kamu pergi dari sini! Enggak usah ganggu!", kepada pelaku perundungan sejak kali pertama mereka mulai mengganggu.

4. Bisa bersepakat dengan perkataan pelaku perundungan

Pelaku perundungan akan senang jika korbannya merasa takut dan marah. Lain halnya jika respons yang ditunjukkan santai dan bersifat menyetujui semua perkataan perundung. Saat seseorang bilang "Kamu jelek!", anak bisa menjawab, "Ya enggak apa-apa, berarti aku spesial", "Heh, gendut!", anak bisa menjawab, "Iya, benar. Di rumah banyak makanan enak terus sih".

5. Bisa bersikap cuek dan tidak peduli

Tidak mudah bersikap cuek. Namun anak-anak yang tidak pedulian nyatanya memang kebal terhadap perundungan. Beberapa cara bisa dengan diam sambil memasang muka datar, tidak melihat ke arah perundung dan pergi, tertawa-tawa sendiri, atau terus saja sibuk dengan urusan sendiri seolah perundung tidak terlihat.

6. Meyakini perundungan pelaku hanya lelucon omong kosong

Ketika perundung mengatakan seperti, "Dasar kamu miskin!" Anak bisa menjawab, "Terus kenapa? Masalah?" Atau, "Jelek banget kamu." Anak bisa menjawab,  "Ya ampun, maaf ya sudah menyiksa kamu karena sering lihat muka ini." Anak-anak yang bisa leluasa bersikap seperti ini biasanya karena menerima banyak cinta dan kehangatan dari orang tua di rumah. Sehingga mereka yakin bahwa mereka berharga dan tidak seperti yang perundung katakan.

Penulis : Alam Mary
Editor: Supriyanto
Berita Terkait