Pernikahan Tanpa Seks? Seperti Ini Cara Memperbaikinya 

Alam Mary | 10 Maret 2024 | 23:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Melihat judul, mungkin ada sebagian dari pembaca yang akan bertanya-tanya. Mengapa harus banget diperbaiki? Memang pernikahan itu hubungan intim semata? Banyak pasangan bisa tetap bahagia, kok walau minim atau tanpa seks sama sekali.

Ya, memang benar. Ada pasangan yang bisa tetap baik-baik saja walau tanpa seks. Asalkan kedua belah pihak secara sadar menyepakati hal tersebut atau sama-sama ikhlas.

Akan tetapi, jika hanya salah satu pihak yang merasa senang dengan kehidupan pernikahan tanpa seks, sementara pihak lainnya menderita sendirian karena kebutuhannya tidak terpenuhi, tentu ini masalah yang tidak bisa dianggap sepele. Terutama jika masih saling mencintai dan sama-sama tidak menginginkan perpisahan.

Maka ada hal-hal yang harus dilakukan, terutama oleh pihak yang merasa kurang atau tidak bahagia karena pernikahannya yang perlahan-lahan menjadi dingin. Melansir dari The Psychology Group, setidaknya ada 6 langkah yang dapat dilakukan untuk menghangatkan lagi kehidupan pernikahannya sebelum memutuskan mengambil jalan paling dibenci. Yakni perceraian.

1. Mengakuinya.

Walau sering memikirkannya, namun mengakui sesuatu secara jujur dan terbuka tidak pernah mudah. Bagaimanapun, ini tetap langkah pertama yang harus dilakukan. Akui saja kalau Anda merasa kurang jika pernikahan berlangsung tanpa kehangatan dari suatu hubungan intim.

Tentu pengakuan ini harus diungkapkan kepada pasangan. Akan baik hasilnya jika pasangan pun menyadari kekurangan ini dan sama menganggapnya sebagai masalah yang harus ditemukan solusinya. Bisa jadi, berkurangnya intensitas hubungan seks benar-benar semata karena terlalu sibuk atau stres semata. Siapa tahu pasangan Anda diam-diam merasakan keluhan yang sama. Maka langkah pertama ini bisa dianggap berhasil.

2. Itu seks, bukan statistik.

Singkirkan konsep pikiran bahwa seks adalah soal angka, intensitas, harus begini dan begitu. Keintiman pada kenyataannya adalah sebuah ekspresi cinta yang tidak ada ukuran standarnya, kecuali suatu kesetaraan antara kedua belah pihak.

Kalau Anda menginginkan lebih, ya usaha dong! Pelajari dan praktikkan cara-cara agar si dia bisa hangat dan berhasrat tinggi kepada Anda. Bukan sekadar menuntut harus ini harus itu. Nantinya malah sekadar terpaksa dan itu jelas tidak mengasyikkan. 

3. Kurangi bicara tentang apa yang tidak Anda dapatkan.

Setelah berhasil membuka pembicaraan, fokuskan keluhan pada seberapa besar Anda merindukan dirinya. Betapa Anda menginginkan kehangatan seperti saat pertama kali menikah. Dan bahwa itu akan menyenangkan bila dilakukan lagi. Bukan pada seberapa kesal dan marah karena kebutuhan Anda tidak terpenuhi. Yakinlah ini malah akan memicu pertengkaran. 

4. Temukan perbedaan tingkatan hasrat.

Akan tetapi, Anda harus menyadari bahwa dua orang yang berbeda hampir pasti berbeda pula tingkat keinginan dan kebutuhannya. Pegang kesadaran ini secara penuh. Karena salah satu kunci dari kehangatan cinta adalah saling pengertian dan memahami.

5. Lakukan yang Anda pikir benar, kemudian periksa hasilnya.

Dengan perasaan yang sudah positif, Anda dapat mulai melakukan usaha yang memang perlu dilakukan. Anda dapat mencari referensi terkait hal ini dari banyak sumber. Mengonsultasikan dengan pihak yang kompeten, seperti konselor atau psikolog akan lebih baik. Sesuaikan aksi dengan apapun temuan Anda tentang akar dari permasalahan dan mengapa hubungan menjadi semakin dingin. Setelah itu, lihat hasilnya. Karena tidak akan ada suatu hasil tanpa diawali dengan aksi, bukan?

6. Jadwalkan jika perlu.

Hasilnya positif. Pasangan pun menginginkan hal yang sama dengan Anda. Namun melakukannya lagi di rumah seolah tidak pernah ada masalah apa-apa mungkin terasa canggung. Menjadwalkan sebuah kencan romantis atau melakukan perjalanan berdua bisa menjadi pilihan untuk memaksimalkan hasil.

Penulis : Alam Mary
Editor: Supriyanto
Berita Terkait