3 Hal Paling Dikeluhkan Suami-Istri Tentang Pasangannya pada Konselor
TABLOIDBINTANG.COM - Mendatangi konselor pernikahan adalah salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh pasangan suami dan istri untuk menyelamatkan pernikahannya. Tahapan paling pertama dalam sesi bimbingan, yakni mengungkapkan keluhan atau permasalahan yang dirasa secara terbuka kepada konselor yang mendampingi.
Seorang terapis pernikahan yang juga pengajar, Corrin Voeller, melalui akun media sosialnya di Tik Tok mengungkap 3 keluhan tertinggi, baik dari pihak suami maupun istri. Melansir dari Your Tango, berikut ini urutannya dimulai dari yang paling sering dikeluhkan.
3 Keluhan suami terhadap istrinya, antara lain:
1. Pasangan yang kurang memberikan kasih sayang dalam bentuk kontak fisik.
Para suami menyebutnya keintiman yang kurang. Termasuk di dalamnya adalah jarang menyentuh secara fisik, seperti memegang tangan, membelai, memeluk, mencium, dan lain-lain. Istri yang terlihat kurang antusias dalam hal keintiman juga menjadi masalah bagi para suami. Salah satu bentuknya, kurang inisiatif memulai kedekatan fisik atau hampir selalu pihak suami yang memulai atau meminta.
2. Pasangan yang boros dan atau kurang pandai mengatur keuangan.
Sebagai pihak pencari nafkah utama, ternyata para suami menganggap istri yang boros dan kurang pandai mengelola keuangan sebagai masalah. Para suami merasa sesak ketika melihat pasangannya membelanjakan uang untuk hal-hal yang tidak terlalu penting dan dalam nilai yang besar. Sehingga dalam hati para suami ini selalu berpikir tentang bagaimana caranya agar pengeluaran istri bisa dikontrol.
3. Pasangan yang terlihat tidak bahagia dalam pernikahan.
Suami ternyata tidak suka melihat istrinya selalu murung dan nampak tidak bahagia. Istri yang kurang senyum dan tawa dapat menurunkan mood dan membuat suami bertanya-tanya tentang apa yang salah pada dirinya. Tentu ini menjadi suatu ketidaknyamanan yang berujung pada keluhan.
3 Keluhan istri terhadap suaminya, antara lain:
1. Pasangan yang kurang menunjukkan kedekatan secara emosi.
Para istri akan mulai mengeluh ketika suaminya dirasa tidak bisa memahami perasaannya, tidak mem-validasi emosinya. Karena pada dasarnya wanita hanya ingin dimengerti dan mendapatkan empati terutama dari pasangannya sendiri.
2. Masalah komunikasi dengan pasangan.
Keluhan kedua terbanyak dari pihak istri, yaitu jika suaminya jarang mengajak berkomunikasi. Termasuk di dalamnya adalah aktivitas mengobrol, mulai dari yang santai hingga serius dan sampai ke tahap mencurahkan isi hati. Para istri sangat mengharapkan suaminya bisa juga menjadi seorang sahabat, tempat yang nyaman untuk berkeluh kesah tanpa perasaan akan dihakimi.
3. Pembagian pekerjaan rumah tangga yang tidak seimbang.
Nyatanya, kebanyakan istri merasa hidupnya melulu tentang urusan pekerjaan rumah tangga. Seperti bersih-bersih, memasak, mencuci, dan masih banyak lagi. Para istri berharap ada pembagian tugas yang jelas atau bantuan dari pasangannya tentang hal satu ini. Karena kelelahan yang luar biasa sering mendorong para istri untuk merasa stres sendirian.
Lantas apa yang dapat disimpulkan dari terungkapnya keluhan-keluhan utama dalam pernikahan, baik dari pihak suami maupun istri? Tidak lain adalah sebuah jalan untuk mulai terbuka satu sama lain, berusaha saling memahami, dan memulai diskusi untuk mencari solusi. Karena keluhan-keluhan paling umum ini hampir pasti dirasakan juga oleh pasangan Anda di rumah. Demi keutuhan dan kebahagiaan bersama di dalam rumah tangga, mengapa langkah ini tidak mulai diupayakan?