4 Alasan Wanita Bisa Tinggalkan Pria yang Dicintainya
TABLOIDBINTANG.COM - Pernah kita mendengar kasus perceraian selebriti di mana istri menjadi pihak yang menggugat. Kemudian kita mengingat awal kisah percintaan mereka yang memperlihatkan betapa bucin pihak wanitanya. Kok, bisa ujung-ujungnya dia juga yang meninggalkan?
Jawabannya tentu saja bisa. Sesuatu yang diawali dengan tanpa logika, pada akhirnya tetap akan dibenturkan dengan realita. Bagus jika realita dalam pernikahan rasanya manis. Ketika terus menerus pahit yang terasa, kebanyakan wanita hampir pasti akan menyerah. Dan melepaskan adalah solusi terbaik yang bisa diambil.
Anda termasuk pria yang penasaran dan ingin berjaga-jaga dari kemungkinan ditinggalkan tiba-tiba oleh si dia yang Anda pikir mencintai setengah mati? Berikut 4 realita paling pahit yang akan membuat wanita memilih pergi dan tak peduli lagi dengan rasa cintanya, seperti dilansir dari Your Tango.
1. Suami yang tidak memiliki visi soal hubungan atau pernikahan yang sedang dijalani
Saat pacaran saja, pertanyaan seperti ini sering muncul. "Mau dibawa ke mana hubungan ini?" Ya, dibawa ke jenjang pernikahan. Tapi, bukan berarti pernikahan adalah titik akhir, lo. Pernikahan akan kembali menjadi titik awal untuk sebuah perjalanan yang lebih jauh lagi. Jika suami melulu tidak tahu tentang rencananya ke depan, istri harus berpegang pada apa agar tetap bersemangat menjalani pernikahannya?
2. Suami yang tidak dapat memberi rasa aman
Mungkin banyak orang mengira keamanan yang wanita inginkan adalah soal ekonomi. Namun ternyata bukan. Perasaan aman di sini tidak lain aman dari perasaan takut terhadap suami sendiri. Suami yang kerap marah-marah, sering melampiaskan emosi negatif, keras dan banyak aturan, dan lain-lain, akan menimbulkan perasaan tegang yang tidak menyenangkan bagi wanita.
3. Suami yang tidak menghargai dan tidak lagi berhasrat
Sama seperti pria, wanita juga ingin dihargai oleh pasangannya. Dan lebih dari itu, wanita juga berharap suaminya selalu memiliki hasrat yang tinggi terhadapnya. Wanita ingin merasa dibutuhkan, dirindukan, diinginkan, seluruh jiwa dan raganya. Jangan karena sudah berhasil menikahi, lalu hilang semua romantisme.
4. Suami yang kehadirannya tidak lagi terasa
Terasa kehadirannya itu tidak sekadar ada secara raga. Satu rumah, selalu bertemu, namun seperti tidak ada yang diobrolkan, tidak saling memperhatikan, tidak ada saat dibutuhkan, dan lain-lain, maka tidak ada lagi alasan kuat untuk tetap bersama dalam pernikahan, bukan?