Jangan Sampai Kalap, Ini 5 Cara Terbaik Hadapi Mertua Toksik
TABLOIDBINTANG.COM - Ada kalanya seseorang berada dalam posisi telanjur. Dalam bahasan ini, tentu saja, telanjur memiliki mertua yang positif toksik. Namun sebagai seseorang yang sudah berani memutuskan berumah tangga, sudah sepatutnya berani pula menghadapi segala risikonya, termasuk risiko mertua toksik.
Dan permasalahan hidup sebaiknya tidak melulu dihadapi dengan cara melarikan diri. Mengapa harus mengambil jalan berpisah atau bercerai hanya agar tidak bersinggungan lagi dengan mertua toksik? Terlebih jika kita yakin bahwa pasangan tidak toksik seperti orang tuanya. Rugi, dong kalau harus mengalah sejauh itu.
Karena mengubah orang lain agar seperti apa yang kita mau itu sulit, maka satu-satunya jalan adalah melakukan perlindungan dari dalam. Hingga setoksik apa pun mertua, kita bisa tetap waras dan terus melanjutkan hidup dengan optimal. Berikut ini 5 cara terbaik menghadapi mertua toksik seperti dilansir dari Pink Villa.
1. Diskusikan dengan pasangan
Ini adalah jalan pertama yang harus dilakukan. Usaha melakukan diskusi atau obrolan serius dari hati ke hati sekaligus berfungsi untuk memastikan apakah pasangan sama toksik seperti orang tuanya? Jika ternyata pasangan bersedia mendengarkan keluh kesah, tidak defensif atau serta merta membela orang tuanya, tidak marah dan menyerang balik, maka ini sudah menjadi sesuatu yang melegakan hati. Tetaplah semangat menghadapi mertua toksik walau solusi pastinya masih belum ditemukan.
2. Turunkan ekspektasi
Jauhkan konsep mertua ideal dari pikiran. Hal ini akan membuat mertua yang ada di hadapan Anda semakin terlihat banyak kurangnya. Padahal boleh jadi mertua ternyata tidak setoksik yang dipikirkan. Kalau memang bawel, suka kepo, terlalu pengin berkontribusi, dan lain-lain, bukankah hampir setiap dari kita juga memiliki kebiasaan-kebiasaan semacam itu?
3. Lakukan praktik perawatan diri
Sibukkan diri dengan melakukan hobi, aktivitas yang menyenangkan, atau berkarya hingga menghasilkan cuan. Fokus saja pada hal-hal yang membuat bahagia. Dengan cara ini, akan berkurang waktu untuk memikirkan segala sakit hati atas perlakuan buruk mertua. Tetap melakukan hal-hal yang disukai juga berfungsi sebagai terapi yang menyehatkan fisik dan mental.
4. Jangan overthink!
Overthink atau berpikir kejauhan sering membawa seseorang ke dalam ketidaktegasan. Dalam hati yakin mau melakukan A. Tapi kemudian kebanyakan memikirkan kalau melakukan A nantinya akan begini dan begitu. Akhirnya terpaksa melakukan B padahal tidak sesuai keinginan. Sikap semacam ini hanya akan membuka celah mertua toksik menyakiti lebih jauh.
5. Berani ambil sikap
Terkadang, mertua toksik semakin menjadi-jadi karena tidak adanya perlawanan halus berupa ketegasan sikap dan penegakkan batasan dari pihak menantu. Seorang menantu bisa lebih dulu menunjukkan sikap memegang teguh prinsip. Dan yakin saja dengan apa pun pilihan yang diambil. Mertua toksik protes? Iyakan saja. Terapkan prinsip masuk kuping kanan keluar kuping kiri.