Mengapa Pernikahan Bahagia Bisa Tetap Diwarnai Perselingkuhan?

Alam Mary | 28 Juli 2024 | 23:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Mungkin kebanyakan dari kita bertanya-tanya, mengapa belakangan ini kabar perselingkuhan semakin marak terdengar. Semakin membuat bertanya-tanya, yaitu ketika isu perselingkuhan juga menodai pernikahan yang (kelihatan) harmonis dan bahagia. Kok, bisa? Mau apa lagi, sih?

Pertanyaan semacam itu menyeruak karena kita menjadi terlalu takut bahwa kecurangan bisa terjadi dengan begitu rapi. Seseorang bisa merasa bahagia sendirian, sementara pasangannya ternyata berkhianat. Tentu rasa sakitnya jauh berbeda dengan mereka yang memang sudah lebih dulu berada dalam hubungan penuh konflik.

Tidak ada yang menyebut pelaku selingkuh pasti pria. Kedua gender, pria dan wanita, bisa melakukan perselingkuhan. Hanya saja pertanyaan "Kenapa laki-laki selingkuh?" telah menjadi bagian besar dari percakapan budaya kita terkait maskulinitas dan hubungan. 

Selain itu, perselingkuhan tidak dapat dikatakan meningkat atau menurun. Pada dasarnya tidak ada bukti bahwa kita lebih cenderung berbuat curang saat ini dibandingkan di masa lalu. Tentu kita pernah mendengar tokoh-tokoh yang hidup di masa lampau, bahkan para raja dan ratu, yang kehidupannya lekat dengan isu perselingkuhan. Dan itu hanya segelintir yang tercatatkan dalam sejarah.

Dan dari semua kisah perselingkuhan yang pernah kita dengar, baik dari masa sekarang atau masa lalu, kita semua sepakat menilai perselingkuhan sebagai sesuatu yang tidak benar.

Tapi mengapa masih ada saja yang melakukannya, bahkan oleh seseorang yang sudah berada dalam posisi mapan dalam hubungan. Ternyata jawabannya beragam dan cukup mengejutkan. 

Namun seorang terapis pernikahan dan keluarga, Dr. Foojan Zeine, memberikan poin yang sangat bagus tentang seberapa besar alasan orang selingkuh dari orang yang mereka cintai. Dan semua dimulai dari cara mereka melihat diri mereka sendiri yang tercermin pada pasangannya.

Ketika cinta yang penuh gairah memudar, ketika muncul perasaan tidak diinginkan oleh pasangannya, maka akan menjadi mudah pula bagi seseorang untuk kehilangan rasa percaya dirinya.

Dari sini, seseorang kemudian seringkali mencari orang lain yang menginginkannya. Tidak lain untuk bisa mendapatkan cerminan dari versi diri mereka yang bersinar dan indah, yang pernah mereka lihat pada pasangannya.

Penulis : Alam Mary
Editor: Supriyanto
Berita Terkait