Desainer Muda Kolaborasi Indonesia-Prancis Unjuk Gigi di Panggung JF3 Lewat PINTU Incubator

Ari Kurniawan | 5 Agustus 2024 | 20:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Setelah berhasil mengalahkan 500 kreator muda yang mendaftar dalam program Pintu Incubator tahun ini, lima desainer muda berbakat Indonesia berhasil memamerkan karyanya di panggung JF3 di Summarecon Mall Serpong, Rabu (31/7).

Kelima desainer lokal tersebut telat melalui kurasi ketat sejak proses rekrutmen pada November tahun lalu, dan akan menjalani program inkubasi intensif. Para brand lokal tersebut ialah Senses, Enigma, Denim It Up, Arae, dan Tales and Wonder. 

Di hari keenam penyelenggaraan JF3 Fashion Festival 2024 ini, mereka berkolaborasi bersama École Duperré Paris, sekolah mode bergengsi di Paris dan menghadirkan beragam koleksi busana yang memukau.

Thresia Mareta, co-initiator Pintu Incubator mengatakan, lima desainer asal Indonesia itu merupakan hasil kurasi ketat sejak proses rekrutmen dilakukan pada November 2023.

“Ada sekitar 500 kreator muda yang mendaftar program Pintu Incubator tahun ini. Dari jumlah itu tersaring tujuh peserta. Dari situ kami adakan kurasi lagi hingga tersisa lima peserta yang akan mempresentasikan karya di panggung JF3 Fashion Festival hari keenam,” ujar Thresia sebelum gelaran Pintu Incubator Participants X École Duperré Paris di Summarecon Mall Serpong.

Seperti kita ketahui, program PINTU Incubator 2024 melanjutkan misinya untuk mendorong inovasi dan kreativitas dalam industri fashion Indonesia. Sejak dimulai pada tahun 2022, PINTU Incubator telah berhasil membuka peluang bagi puluhan brand/desainer muda untuk berkembang mulai dari pasar lokal hingga ke pasar internasional, dengan memberikan tambahan ilmu, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk mendorong kemajuan brand mode lokal hingga bisa memenuhi standar internasional.

Salah satu pencapaian utama PINTU adalah dengan membawa para kreator muda ini ke pameran bergengsi Première Classe - Paris Trade Show yang berlangsung selama Paris Fashion Week dan memberikan beasiswa selama 6 bulan di Sekolah mode bergengsi Ecole Duperre, Paris. Yang diketahui setiap tahunnya hanya menerima murid yang sangat terbatas, hingga sangat sulit bahkan untuk siswa dari Perancis sendiri.

Kolaborasi ini menjadi bukti nyata komitmen Pintu Incubator dalam memberdayakan desainer muda berbakat dalam perluasan jaringan pasar, pengembangan produk, dan pertukaran budaya di ekosistem mode Indonesia-Prancis.

Soegianto Nagaria, Chairman JF3 dan co-inisiator Pintu Incubator, menyatakan, “JF3 bukan hanya sebuah acara, melainkan sebuah ekosistem yang telah matang dan lengkap untuk mendukung para pelaku industri mode. Salah satu  program di JF3 yang kami namakan Pintu Incubator, saat ini telah terbukti berhasil membuka banyak kesempatan bagi para peserta untuk mengembangkan pasar mereka hingga ke tingkat global.

Bersama LAKON Indonesia dan Kedutaan Besar Prancis melalui Institut Francais d’Indonesie (IFI), JF3 akan terus mendorong pertumbuhan brand lokal Indonesia, berkontribusi pada kemajuan mereka dan membuat industri fashion Indonesia lebih kuat dan lebih kompetitif.

Berikut Karya Lima Desainer Indonesia yang Melenggang di Panggung JF3 Fashion Festival 2024:

1. ARAE

Mengusung konsep berkelanjutan dengan eco-print dan pewarnaan alami sebagai fokus utama kain mereka. Terinspirasi oleh daun, desain mereka menawarkan perpaduan unik antara alam dan gaya. Arae Menggunakan gaya kasual yang sederhana, dengan bentuk dasar kemeja yang membuat desain mereka cocok untuk semua acara. Bahan yang digunakan adalah kain biodegradable yang mudah terurai di dalam tanah. Upaya mereka memberikan manfaat bagi lebih dari 650 jiwa, berkontribusi pada perbaikan sosial dan ekologis.

2. Enigma Art Textile

Menggabungkan seni dan tekstil dan menghasilkan desain kontemporer yang dipengaruhi oleh budaya Indonesia. Buatan tangan dengan serat organik 100%, dengan proses kerja tangan oleh pengrajin Indonesia di Jawa Tengah dan Bali di mana tekstil mereka dibuat dengan teknik buatan tangan satu per satu.

3. Denim It Up (HAM! Jeansku)

Merevolusi jeans biru klasik dengan memadukan berbagai warna, menyimpang dari basis biru tradisional. Kreasi mereka cerah dan eklektik, menonjol dalam dunia mode. Dengan bereksperimen dengan berbagai warna, koleksi ini memberikan sentuhan unik dan kontemporer pada pakaian klasik yang abadi, menarik bagi mereka yang ingin mengekspresikan kepribadian mereka melalui fashion.

4. Senses

Membawa warisan budaya ke dalam mode modern dengan menggabungkan pola tradisional dengan tekstil kontemporer. Pakaian mereka menampilkan bordir rumit dan manik-manik halus, menunjukkan keahlian dan perhatian terhadap detail yang luar biasa. Setiap pakaian dirakit dengan pengerjaan yang sangat baik. Tekstil dirancang dan diproduksi dari awal dengan bordir rumit dan manik-manik halus.

5. Tales and Wonders

Mengkhususkan diri pada produk fashion dan gaya hidup Indonesia yang menampilkan seni cetak dan ilustrasi yang terinspirasi oleh cerita rakyat dan dongeng dari seluruh dunia. Produk mereka terutama terinspirasi oleh cerita rakyat dan dongeng yang indah dari seluruh dunia yang mengandung nilai moral positif dalam masyarakat manusia. Menekankan pada konsep keberlanjutan, mereka menggunakan cetakan yang bersertifikat GOTS (The Global Organic Textile Standard) untuk kreasi mode ramah lingkungan mereka.

Tak ketinggalan sejumlah koleksi busana dari desainer École Duperré Paris di antaranya Louisa Gauchon, Guy Chassaing, Coline Percin, Noemie Jondot, Ninon Fievet, dan Daniel Cheruzel.

Penulis : Ari Kurniawan
Editor: Ari Kurniawan
Berita Terkait