Rumah Dilengkapi Private Exit Tol Adalah Sebuah Privilege

Binsar Hutapea | 31 Agustus 2024 | 19:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Infrastruktur yang menghubungkan antara tempat kerja dengan tempat tinggal memang menjadi pertimbangan konsumen ketika mencari rumah. Saat jalan tol belum dibangun atau baru tahap rencana sekalipun biasanya sudah banyak konsumen berburu rumah di lokasi yang dekat dengan akses pintu tol. 

“Ketika akses sudah dibuka maka nilai properti di kawasan sekitarnya akan meningkat,” ujar Lukas Bong, pengamat properti yang juga menjadi ketua AREBI (Aasosiasi Real Estate Broker Iindonesia).

Meski begitu, konsumen harus cermat dalam memilih hunian dekat akses tol. Seperti yang disampaikan oleh pengamat transportasi dan perkotaan Yayat Supriatna, bahwa properti kawasan yang dekat atau punya akses tol memang harganya cepat naik. Namun, ia mengingatkan konsumen mesti mencermati beberapa hal sebelum memilih hunian dekat tol. Mulai dari menggali informasi sebanyak mungkin tentang rencana pengembangan hingga demografi suatu kawasan.

”Keberadaan tol memang tidak serta mutlak akan meningkatkan nilai kawasan. Namun, biasanya infrastruktur seperti jalan tol akan memudahkan mobilitas warga keluar masuk di sebuah kawasan. Jika sudah demikian, orang lain yang bukan warga sekitar tol pun akan tertarik untuk datang ke kawasan itu. “Yang utama , infrastruktur harus mendukung orang untuk datang dan pergi terlebih dahulu,“ ujar Yayat.

Katanya, jika orang sudah merasa nyaman untuk datang dan pergi, nilai sebuah kawasan akan meningkat sejalan dengan dikembangkannya fasilitas komersial seperti mal dan ruko. 

“Sebaiknya, pilih kawasan dengan akses tol sependek mungkin. Idealnya, maksimal sepanjang lima kilometer. Semakin pendek, semakin baik. Konsumen perlu menggali informasi sebanyak mungkin soal rencana pengembangan kawasan ke depan, agar tidak timbul masalah di kemudian hari. Cermati juga unsur demografi dan drainase. Jangan sampai saat hujan, akses tol malah terendam,” tambah Yayat.

Akses infrastruktur adalah faktor penunjang kawasan itu bisa tumbuh. Adanya kemudahan akses mendorong orang untuk membuka usaha sehingga konsumen akan mudah datang. Pentingnya sebuah akses tol juga dirasakan oleh beberapa pengembang yang menginvestasikan dananya untuk membangun akses tol sendiri, seperti yang dilakukan oleh PT Paramount Land, pengembang Paramount Petals, Bitung, Kabupaten Tangerang, Banten.

Akses tol yang ada diharapkan bisa memudahkan penghuni kota Paramount Petals maupun warga sekitarnya yang setiap hari melintas masuk ke dalam tol Bitung.

“Pembangunan fly over yang menghubungkan ke pintu tol ini merupakan salah satu bentuk CSR atau tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan di sekitar perusahaan,” ujar Norman Daulay, Direktur Paramount Land. 

Dampak akses tol pun bakal menjadi tuah bagi kota Paramount Petals karena akan memiliki akses tol langsung Jakarta-Merak di Km 25. Karenanya, kota Paramount Petals pun tak henti berinovasi melengkapi berbagai fasilitas lainnya.

Keberadaan tol yang bisa meningkatkan nilai sebuah kawasan, membuat banyak pengembang memanjangkan tangan perumahannya di dekat akses tol. Meskipun tidak terlalu dekat, akses tol akan memberi kemudahan dalam memasuki kawasan dibandingkan melalui jalan biasa. Kedepannya, perumahan-perumahan di dekat akses pintu tol akan bertambah sejalan dengan rencana dibangunnya beberapa ruas tol di Jabodetabek.

Saat ini koridor jalan menuju Paramount Petals dan kawasan sekitarnya masih sangat lamban berkembang dan akses masuknya selalu macet pada jam-jam sibuk. Kini, Paramount Land tengah membangun akses jalan alternatif sepanjang lima kilometer di sebelah selatan, langsung menembus tol Jakarta-Tangerang.

“Harapan kami, akses jalan itu bisa dinikmati semua orang yang tinggal dan beraktifitas di Bitung-Curug, Gading Serpong, BSD hingga Pondok Indah dan TB Simatupang,” jelas Norman.

Mario Susanto, VP Marketing Paramount Land, menyampaikan, dampak kemudahan akses ini mendongkrak harga tanah dan rumah di kecamatan Curug dan sekitarnya. “Kami menyediakan private tol exit yang langsung menuju ke kawasan sehingga penghuni terhindar dari kemacetan. Keuntungan lainnya, harga tanah otomatis juga ikut melonjak dan kawasan itu semakin mudah dijangkau,” tuturnya.

Dipasarkan Klaster Lily, untuk kalangan muda mature. Angsurannya mulai Rp9 jutaan per bulan. Rumah ukuran 8x15 meter seharga Rp2,3 miliar.  Tiap rumah didesain dua lantai dilengkapi kamar tidur utama luas,  glass railing balcony, spacious kitchen with mini bar (untuk unit besar), glass folding door konek ke area taman, pintu utama dibekali smart door lock, electric water heater in main bathroom, dan unit AC. Tipe lainnya L7x15 (LT 105 m2/ LB 123 m2), L6x15/16 (LT 90/96 m2/ LB 95 m2), dan L6x12/13 (LT 72/78 m2/ LB 80 m2).

Penulis : Binsar Hutapea
Editor: Binsar Hutapea
Berita Terkait