Lebih Berbahaya dari Lemak, Kurangi Konsumsi Gula Sekarang Juga!

Ari Kurniawan | 11 September 2024 | 12:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Apakah Anda sedang menjalani diet rendah lemak untuk menurunkan berat badan atau meningkatkan kesehatan? Mungkin Anda perlu mempertimbangkan kembali pendekatan tersebut.

Kini, gula dianggap lebih berbahaya dibanding lemak. Selama bertahun-tahun, masyarakat telah dikelabui oleh kepentingan industri yang menyatakan bahwa lemak adalah penyebab utama berbagai penyakit degeneratif. 

Pada era 1960-an, Asosiasi Gula AS bahkan menyogok peneliti di Harvard untuk menghapus hubungan antara konsumsi gula dan penyakit jantung.

Penelitian selama delapan tahun terhadap 50 ribu wanita, yang dipublikasikan dalam The Journal of the American Medical Association pada tahun 2006, menunjukkan bahwa diet rendah lemak dan jenis diet umum lainnya tidak mengurangi risiko kanker payudara, kanker usus besar, atau penyakit jantung.

Studi-studi terbaru mengungkapkan bahwa konsumsi gula berlebihan justru berkontribusi pada risiko penyakit jantung, diabetes, peningkatan trigliserida, penambahan berat badan, dan malnutrisi. Selain itu, gula dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari dengan menyebabkan kelelahan dan perubahan suasana hati.

Penelitian dari Sekolah Medis Keck di Universitas California Selatan juga menunjukkan bahwa konsumsi gula yang tinggi dapat mengganggu kemampuan ingatan dan berpikir.

Tahun lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS mewajibkan produsen makanan dan minuman untuk mencantumkan kadar gula pada kemasan. Beberapa produsen telah merespons dengan menurunkan kadar gula dalam produk mereka.

Asosiasi Jantung AS merekomendasikan agar konsumsi gula untuk perempuan tidak melebihi 25 gram per hari dan untuk laki-laki maksimal 37,5 gram per hari. Oleh karena itu, sebaiknya Anda menghindari minuman bersoda, alkohol, kue, dan es krim. Bahkan, semangkuk acai bowl yang sedang tren dapat mengandung hingga 50 gram gula!

Penulis : Ari Kurniawan
Editor: Ari Kurniawan
Berita Terkait