Tanda-tanda Anak Remaja Sedang Menjadi Korban Child Grooming
TABLOIDBINTANG.COM - Semakin anak bertumbuh besar, biasanya semakin sulit bagi orang tua melakukan pengawasan. Seketat-ketatnya aturan yang diterapkan, tetap tidak mungkin 24 jam penuh dalam sehari orang tua membersamai mereka. Akan ada tuntutan kesibukan di luar rumah yang tidak dapat anak hindari.
Akan tetapi, fenomena child grooming yang kasusnya cukup sering naik ke permukaan, sedikit banyak menjadi pengingat bahwa orang tua harus bisa lebih peka lagi menilai anak-anaknya.
Anak laki-laki atau perempuan, tidak tertutup kemungkinan sedang menjadi target kekerasan seksual para pedofilia di luar sana.
Mengapa orang tua pada akhirnya harus mengandalkan kepekaan? Karena tindakan child grooming sangat halus dan samar. Bentuk awalnya seringkali berupa perlakuan baik yang dibarengi perhatian dan kasih sayang.
Anak-anak yang kemudian merasa nyaman cenderung tidak menyadari bahwa dirinya sedang dipersiapkan sebagai mangsa.
Lantas apa yang bisa dilakukan orang tua sebagai deteksi awal agar anak tidak sampai telanjur menjadi korban kekerasan seksual?
Berikut beberapa tanda yang biasa diperlihatkan anak-anak sasaran child grooming yang dapat orang tua selidiki lebih lanjut.
1. Apakah mereka merahasiakan cara mereka menghabiskan waktu?
2. Apakah mereka punya pacar yang lebih tua?
3. Apakah mereka mempunyai uang atau barang baru seperti pakaian atau ponsel yang tidak dapat atau tidak mau mereka jelaskan asal usulnya?
4. Apakah mereka mengonsumsi minuman keras atau narkoba?
5. Apakah mereka menghabiskan lebih banyak atau lebih sedikit waktu dari biasanya saat online atau menggunakan perangkat mereka?
6. Apakah mereka tampak kesal dan menarik diri?
7. Apakah mereka menggunakan bahasa seksual yang tidak Anda duga akan mereka ketahui?
8. Apakah mereka menghabiskan lebih banyak waktu jauh dari rumah atau menghilang dalam jangka waktu tertentu?
Perlu diketahui, bahwa pelaku child grooming akan berupaya membuat perilakunya tampak wajar untuk menghindari timbulnya kecurigaan.
Bagi remaja yang usianya mungkin lebih dekat dengan pelaku kekerasan, akan sangat sulit mengenali taktik yang digunakan pelaku. Karena mereka akan mempercayai pelaku kekerasan yang memberi mereka banyak perhatian dan hadiah.
Selain itu selalu ada kemungkinan pelaku meminta korban untuk tidak membicarakan hubungan mereka dari siapa pun. Namun tidak ada salahnya orang tua melakukan sesuatu jika tanda-tanda mencurigakan mulai nampak.