Anak Tidak Punya Teman di Sekolahnya, Ini 10 Hal yang Harus Dilakukan Orang Tua
TABLOIDBINTANG.COM - Banyak orang tua merasa sedih hingga terbawa perasaan saat mengetahui anaknya tidak memiliki teman main di sekolah. Lebih buruk lagi, anak terlihat sengaja dijauhi atau tidak dijadikan sebagai teman pilihan oleh anak-anak lainnya. Salah satu tanda yang paling mudah dikenali, anak sering terlihat sendirian saat jam istirahat.
Tidak jarang, ada orang tua yang langsung merasa anaknya menjadi korban perundungan. Teman-teman sekolahnya "jahat" karena tidak mau mengajak main. Lantas apa solusinya? Haruskah memindahkan anak ke sekolah lain demi mendapatkan lingkungan pertemanan yang lebih baik?
Well, pertemanan termasuk hal krusial untuk anak. Pertemanan dapat membantu meningkatkan kecerdasan sosial, kemampuan komunikasi, serta melatih empati anak. Itu sebabnya mesti diupayakan agar anak berhasil membina hubungan pertemanan. Khususnya di sekolah, tempat di mana anak banyak menghabiskan waktunya sehari-hari.
Sebelum menyalahkan lingkungan dan bertindak impulsif dengan memindahkan anak ke sekolah lain, orang tua sebetulnya dapat membantu anak agar dapat lebih lancar membangun pertemanan. Berikut ini 10 hal yang dapat orang tua lakukan seperti dilansir dari Times of India.
1. Ajarkan anak modal dasar interaksi sosial
Bantu anak agar merasa siap dengan situasi sosial dengan cara mengajarkan konsep sapa, salam, dan cara memulai percakapan. Orang tua bisa mencontohkan melalui bermacam skenario situasi. Misalnya, kapan harus tersenyum, menatap lawan bicara, dan kata-kata apa yang bisa diucapkan pertama kali dengan orang baru, dan lain sebagainya.
2. Bantu anak mengembangkan perilaku positif
Konsep pertemanan bukan sekadar mau berbagi atau tolong menolong, dan semacamnya. Hal yang sama penting dalam membangun pertemanan adalah senyuman, keramahan, dan penggunaan kata-kata yang baik. Ajarkan anak tentang semua ini.
3. Diskusikan dengan anak tentang beragam tipe teman
Orang tua dapat mengajak anak berdiskusi tentang macam-macam teman, seperti apa itu teman dekat yang bisa disebut sahabat, teman sekolah, atau sekadar kenalan baru. Dari memahami perbedaan jenis teman, anak akan lebih mudah memahami dan lebih luwes menghadapi dinamika pertemanan.
4. Normalisasi jika membangun pertemanan itu kadang tidak mudah
Bantu anak paham bahwa tidak semua anak mudah diajak berteman sekalipun sudah melakukan hal-hal baik yang diajarkan. Saat mengalami kegagalan pertemanan dan anak merasa sedih, temani anak dan yakinkan jika mereka tidak sendirian dengan perasaan tidak enak tersebut.
5. Bantu anak mengidentifikasi hal-hal penting dalam pertemanan
Pandu anak memahami kualitas yang diperlukan dalam membangun pertemanan. Antara lain perbuatan baik, berbagi kesukaan dan minat, dan perilaku positif. Dengan cara ini, anak akan tahu bagaimana cara terhubungan dengan anak lain dengan lebih penuh makna.
6. Kesamaan minat yang umum
Anak-anak harus tahu hal-hal apa yang sedang menjadi tren di kalangan anak-anak saat ini. Bukan berarti anak harus mengikuti tren yang sama. Pengetahuan ini sekadar membantu anak agar lebih "nyambung" saat mengobrol bersama teman-temannya. Anak juga akan merasa lebih percaya diri karena memiliki wawasan yang keren di mata anak-anak lain.
7. Kenali orang tua teman-teman anak
Anak cenderung akan melihat dan mencontoh perilaku orang tua. Orang tua yang luwes dalam membangun hubungan dengan orang lain akan menjadi contoh nyata bagi anak. Orang tua bisa memulai dengan berkenalan dan membangun hubungan baik dengan orang tua dari teman-teman anak.
8. Undang teman anak untuk main ke rumah
Adanya perayaan pesta ulang tahun, salah satu alasannya agar anak dapat terhubung dengan teman-temannya. Siapkan pesta meriah yang berfokus pada aktivitas-aktivitas yang bisa mendekatkan anak dengan teman-temannya.
9. Batasi screentime
Anak yang main hp atau game terus cenderung akan kehilangan minat bergaul di dunia nyata dengan teman-teman sebayanya. Mereka akan merasa jika sendirian saja sudah menyenangkan. Untuk apa capek-capek berteman di luar sana? Maka membatasi screentime dapat menjadi solusi.
10. Bersabarlah
Pada setiap proses tumbuh kembang anak, kesabaran orang tua menjadi yang utama. Hasilnya tidak akan instan atau anak seketika menjadi supel dan banyak teman. Pengajaran tentang pertemanan dari orang tua pun harus terus dilakukan secara berkelanjutan.