Orang Tua Toksik dan 6 Dampak Pola Asuhnya Terhadap Anak
TABLOIDBINTANG.COM - Mungkin Anda termasuk orang dewasa yang memiliki beberapa pertanyaan besar tentang keintiman, cinta, dan kepercayaan. Jika Anda dibesarkan oleh orang tua toksik, bisa jadi inilah akar masalahnya.
Orang tua yang sulit atau mengganggu dan jauh dari menjalankan peran dan fungsinya secara benar, hampir tidak mungkin membesarkan anak yang baik-baik saja, walau mungkin Anda sebagai anak tidak merasa demikian.
Agar Anda dan yang lainnya memahami betapa buruknya pengaruh orang tua toksik terhadap perkembangan mental anaknya, maka perlu diketahui apa-apa saja yang termasuk dampak buruk dari orang tua toksik tersebut. Sehingga paling tidak Anda yang pernah menjadi korban dapat mengatasinya dan mengganti keyakinan yang salah tersebut dan pulih sepenuhnya.
Sebagai catatan, dampak orang tua toksik yang akan disebutkan relatif tidak terlihat dari luar atau pandangan awam. Hanya mereka yang betul mengalami dampaknya yang dapat merasakan.
1. Anda tidak percaya ada orang yang benar-benar bisa mencintaimu
Bahkan ketika mereka mengatakan atau sudah melakukan banyak hal demi Anda, Anda masih tetap curiga. Hal ini disebabkan orang tua yang tidak pernah membuat Anda merasa dicintai, tidak pernah cukup baik, dan putus asa.
Mungkin Anda memiliki penampilan yang keras sehingga orang lain menganggap Anda seseorang yang keren. Tapi di dalam hati, Anda tahu bahwa tidak akan ada seorang pun yang benar-benar mencintai Anda. Hal ini menghalangi Anda untuk memiliki kedekatan emosional yang Anda inginkan.
2. Anda tidak percaya kepada siapapun, padahal Anda menginginkannya
Anda ingin percaya, tapi rasa ingin saja tidak cukup. Karena pada akhirnya Anda hanya memaksakan diri untuk percaya, padahal tidak sama sekali. Selalu ada pertanyaan dalam benak Anda, seperti "Apakah saya melakukan kesalahan? Apakah saya salah?".
Walau orang-orang mengatakan tidak, Anda tetap merasa bersalah atau paling tidak mempertanyakannya. Dan ketika sekali waktu orang-orang mungkin mengecewakan, Anda pun akan langsung bertanya-tanya seperti "Apakah mereka berbohong? Apakah selama ini mereka memang selalu berbohong? Apa mereka pikir saya bodoh? Saya selalu tahu kalau mereka memang tidak dapat dipercaya".
Hal-hal semacam ini tidak dapat dikendalikan dan Anda menjadi selalu waspada. Pada titik ini, Anda benar-benar kesulitan memercayai orang lain.
3. Anda bermasalah dengan keintiman
Yang dimaksud di sini adalah keintiman yang sesungguhnya. Keintiman yang membuat Anda merasa dekat, santai, disayangi, dikenali, dihargai, dicintai, dan diterima.
Hal ini merupakan efek lanjutan dari kesulitan dan keengganan memercayai orang lain. Ini bentuk kewaspadaan dan ya, anak-anak dari orang tua toksik belajar sejak dini bahwa mereka harus waspada, bahkan mungkin terlalu waspada.
Namun ini tidak membuat Anda bahagia dalam sebuah keintiman. Anda seringnya akan menjadi terlalu pandai menyenangkan orang lain atau membiarkan diri menjadi keset atau selalu diinjak-injak. Anak yang terbiasa menghadapi orang tua toksik seperti telah terlatih untuk melakukan hal semacam itu agar dapat bertahan hidup.
4. Anda jarang merasa aman
Tentu saja, hal ini juga berkaitan dengan kurangnya rasa percaya. Tapi hal ini jadi semakin terasa buruk bagi yang mengalaminya. Bahkan saat berada di rumah, Anda bisa merasa sedang dianiaya dan semua terjadi di malam hari, dalam keheningan, perasaan takut justru datang menyelusup.
Anda seperti hidup dengan satu mata mengamati dunia, berjaga-jaga dari serangan predator, sementara mata lainnya berusaha menikmati apa yang ada di hadapan Anda.
Sebelum perasaan ini semakin merusak, Anda harus cukup bisa mencintai diri Anda sendiri. Dengan mencintai diri sendiri, nantinya Anda akan lebih mudah dalam menerima cinta dan kasih sayang dari orang lain, tanpa dibarengi perasaan curiga yang menyiksa.
5. Anda haus akan pengakuan orang lain
Orang tua toksik cenderung bersaing dengan anaknya sendiri. Orang tua toksik terbiasa menolak dan tidak mengakui anaknya dalam hal apapun.
Dampaknya, anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang haus pengakuan orang lain. Karena dengan mendapatkan pengakuan orang lain, berarti mereka dapat merasa layak atau memiliki keunggulan yang dapat dibanggakan.
Namun bagian paling menyedihkan, karena haus memiliki arti selalu kurang. Walau pengakuan sudah didapat, rasanya akan tetap kurang hingga akhirnya mencari yang lebih dan lebih lagi.
6. Anda terus-menerus merasa menjadi manusia yang tidak berharga
Orang tua toksik biasanya memilih diam atau malas berkomunikasi dengan anaknya demi menjaga perdamaian. Anak yang tidak pernah mendengar masukan objektif dari orang tuanya akan kesulitan memercayai sebuah pujian, perlakuan sayang dan hangat, dan semacamnya.
Mereka bahkan cenderung mencari orang-orang yang tidak baik dan meyakini jika mereka memang pantas diperlakukan jahat.