Masalah Infertilitas Muncul dari Gaya Hidup, Bayi Tabung Jadi Solusi
TABLOIDBINTANG.COM - Tidak semua pasangan yang menikah langsung mendapat momongan. Ada yang beruntung segera dikaruniai keturunan, ada juga yang harus bersusah payah demi bisa menggendong darah dagingnya.
Apalagi tanpa disadari adanya infertilitas atau gangguan reproduksi yang menyebabkan seseorang mengalami kesulitan untuk hamil. Infertilitas adalah masalah yang kompleks, dan pengobatannya tidak bisa digeneralisasi.
Dalam rangka mensosialisasikan dan edukasi bagi pasangan yang mendambakan keturunan, Smart Fertility Clinic menggelar acara Fertility Sharing bertajuk "Cahaya Ramadan". Acara ini menyuguhkan cerita inspiratif dari pasangan yang berhasil menjalani program kehamilan.
"Infertilitas masalah yang kompleks, dan pengobatannya tidak bisa digeneralisasi. Tidak hanya faktor wanita, tapi juga pria yang perlu diperhatikan," ujar dokter Darma Syanty, Sp.OG., Subsp. FER, di Sedayu City Grand Ballroom, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (22/3).
"Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui akar masalahnya. Selain itu, pola hidup sehat juga berperan penting dalam mendukung keberhasilan program hamil, seperti menjaga hidrasi, memenuhi kebutuhan protein, dan berolahraga secara teratur," sambung Darma Syanty.
Belakangan teknologi bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) semakin berkembang dan menjadi harapan bagi banyak pasangan yang berjuang mendapat keturunan. Hanya saja, masih banyak masyarakat yang ragu dan bertanya-tanya mengenai efektivitas serta keberhasilan program ini.

Menurut Prof. Dr. Dr. Budi Wiweko, Sp.OG, MPH, hingga tahun 2024, sudah ada sekitar 77 ribu pasangan di Indonesia yang dibantu melalui program bayi tabung dengan tingkat keberhasilan mencapai 30-40 persen.
“Di seluruh dunia kurang lebih ada 10 juta bayi yang dilahirkan dengan teknologi bayi tabung. Dan teknologi udah sangat luar biasa ya. Sesungguhnya dari 70 ribu kasus dalam setahun, faktor yang paling banyak itu karena faktor sperma,” jelas Budi.
Infertilitas atau kesulitan mendapatkan keturunan bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari pihak suami maupun istri. Menurut Darma Syanty, faktor utama yang paling berpengaruh adalah usia.
“Faktor pertama yang paling utama itu usia. Sehingga jangan terlena dengan waktu. Kedua ada faktor ovarium, faktor tuba, dan faktor rahimnya sendiri. Itu yang mempengaruhi. Kalau suami kan hanya sperma saja,” ungkap Darma.
Tak dipungkiri, banyak pasangan mempertimbangkan melakukan program bayi tabung di luar negeri dengan harapan tingkat keberhasilannya lebih tinggi. Namun, menurut Budi, sebenarnya tidak ada perbedaan yang signifikan antara layanan IVF di Indonesia dan luar negeri.
“Kalau keberhasilan, tidak ada perbedaan. Teknologi dan service-nya juga tidak ada perbedaan. Di Indonesia juga melakukan pelayanan yang sama, dan bahkan secara psikologis lebih baik, karena dekat keluarga, tidak meninggalkan pekerjaan terlalu lama," jelas Budi.
Bagi pasangan yang ingin menjalankan program Bayi Tabung/IVF, Smart Fertility Clinic menyediakan teknologi canggih dan menjadi klinik fertilitas terlengkap (one stop service).
"Smart Fertility Clinic juga menyediakan paket premarital untuk mendeteksi masalah kesehatan sejak dini bagi pasangan yang akan menikah," ungkap dr. Laura, CEO Smart Fertility Clinic.