Yang Harus Dilakukan Seorang Pria Saat Ketahuan Selingkuh
TABLOIDBINTANG.COM - Berselingkuh jelas tidak termasuk karakteristik pria sejati. Namun ketika seorang pria ketahuan melakukan perselingkuhan, sudah semestinya ia bersikap selayaknya pria sejati. Tidak lain agar permasalahan dapat diselesaikan dengan baik dan tidak berlarut-larut atau melebar kemana-mana.
Tidak mudah melakukannya, namun sudah selayaknya diupayakan. Terlebih jika ada penyesalan di balik perselingkuhan yang telanjur dilakukan. Serta adanya keinginan yang sungguh-sungguh untuk memperbaiki hubungan dengan istri. Maka berlaku seperti seorang gentleman adalah kuncinya. Mana tahu keluar kata maaf yang tulus dari seseorang yang telah disakiti.
Berikut ini beberapa langkah yang harus dilakukan setelah sebelumnya mengambil momen perenungan sejenak. Berikut penjelasannya yang lebih terperinci.
1. Kejujuran dan transparansi
Boleh-boleh saja untuk bersikap diam setelah ketahuan berselingkuh. Namun langkah ini tidak termasuk yang disarankan para ahli hubungan. Ketika istri sudah jelas mengetahui suaminya selingkuh, maka akan ada pertanyaan-pertanyaan lain yang terus berputar dalam otak.
Diam tanpa penjelasan hanya akan membuat seorang istri semakin overthinking dan melunturkan rasa percaya. Maka sepahit apa pun, kejujuran dan transparansi tetap yang utama dalam proses ini. Akui saja secara terbuka tanpa menutup-nutupi.
2. Mengambil tanggung jawab
Sangat tidak bijak jika suami yang berselingkuh malah meminta bantuan istri untuk menyelesaikan masalah yang diciptakannya sendiri. Misalnya, menyuruh istri menghadapi wanita yang jadi selingkuhan, maju melakukan klarifikasi di hadapan publik, dan lain-lain.
Selesaikan sendiri dan ambil tanggung jawab sepenuhnya tanpa melibatkan istri. Seorang suami tidak akan paham betapa semakin terluka hati seorang istri yang sudah disakiti, namun harus juga terbebani dalam urusan penyelesaian masalah.
3. Fokus pada fakta
Saat mulai melakukan langkah-langkah nyata menyelesaikan masalah perselingkuhan, jangan sekali-kali terlontar pernyataan menyalahkan atau mencari pembenaran. Ini hanya akan memperburuk perasaan istri. Kata maaf akan semakin sulit didapat. Fokus saja pada fakta-fakta, jangan dicampur narasi pribadi.
4. Siapkan diri untuk percakapan yang sulit
Suami tidak akan pernah bisa menebak bagaimana istrinya akan bereaksi. Bisa jadi sedih, marah, ledakan emosi, hingga kemungkinan-kemungkinan lain yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Jadi siapkan mental dan hadapi dengan gagah berani.
5. Pertimbangkan bantuan ahli
Tidak semua orang memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Jika dirasa sulit menemukan titik komunikasi yang efektif dengan istri, tidak ada salahnya untuk meminta bantuan ahli atau konselor pernikahan. Bantuan akan membantu banyak pada prosesnya asalkan prinsip kejujuran dan keterbukaan tetap disertakan.
6. Hormati apa pun keputusan istri
Meminta maaf bukan berarti otomatis dimaafkan dan segalanya kembali baik-baik saja. Bisa jadi setelah keluar kata maaf pun, istri tetap tidak mau melanjutkan pernikahan atau meminta cerai. Ini memang risiko yang harus dihadapi. Namun terlepas dari sikap yang akan diberikan istri, proses penyelesaian masalah yang dilakukan dengan baik niscaya tetap akan memberi kebaikan bagi kedua belah pihak ke depannya.