Waspadai Pecah Pembuluh Darah, Ini Penyebab dan Akibatnya
TABLOIDBINTANG.COM - Kasus pecah pembuluh darah kembali menjadi perhatian karena menjadi penyebab meninggalnya penyanyi legendaris, Titiek Puspa pada Kamis (10/4) pukul 16.25 WIB di RS Medistra, Jakarta.
Selain itu sejumlah laporan medis menunjukkan peningkatan kejadian pecah pembuluh darah juga terjadi pada kelompok usia muda. Meski lebih umum terjadi pada lansia, kondisi ini ternyata bisa menyerang siapa saja tanpa pandang usia jika faktor risikonya diabaikan.
Penyebab Utama Pecah Pembuluh Darah
Pecahnya pembuluh darah, baik di otak (stroke hemoragik) maupun di bagian tubuh lainnya, bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa di antaranya meliputi:
1. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi):
Ini adalah penyebab paling umum. Tekanan darah yang terlalu tinggi secara terus-menerus dapat melemahkan dinding pembuluh darah hingga akhirnya pecah.
2. Cedera atau Trauma:
Benturan keras, terutama di bagian kepala, bisa menyebabkan pembuluh darah pecah, yang dalam kasus serius bisa memicu pendarahan otak.
3. Kelainan Pembuluh Darah:
Beberapa orang memiliki kelainan bawaan seperti aneurisma atau AVM (arteriovenous malformation) yang dapat menyebabkan pembuluh darah pecah secara tiba-tiba.
4. Penggunaan Obat Pengencer Darah:
Obat-obatan seperti aspirin atau warfarin dapat meningkatkan risiko pendarahan internal jika tidak dikontrol dengan baik.
5. Gaya Hidup Tidak Sehat:
Merokok, konsumsi alkohol berlebih, dan kurang olahraga turut memperburuk kondisi pembuluh darah.
Akibat Serius Pecah Pembuluh Darah
Pecahnya pembuluh darah, terutama di otak, bisa berakibat fatal atau menyebabkan kecacatan permanen. Beberapa akibat yang paling umum antara lain:
Stroke Hemoragik: Menyebabkan kelumpuhan, gangguan bicara, hingga koma.
Pendarahan Internal: Bisa menyebabkan penurunan tekanan darah drastis dan kematian mendadak.
Kerusakan Organ: Jika terjadi pada pembuluh darah di organ vital seperti jantung, ginjal, atau paru-paru.
Gangguan Penglihatan atau Kebutaan: Jika pecah pembuluh darah terjadi di retina mata.
Pencegahan yang Bisa Dilakukan
Pakar kesehatan menekankan pentingnya deteksi dini dan perubahan gaya hidup sebagai langkah utama pencegahan. Menjaga tekanan darah normal, rutin berolahraga, menghindari stres, dan mengontrol konsumsi makanan tinggi garam adalah beberapa langkah efektif yang bisa dilakukan siapa saja.
“Pecah pembuluh darah bukan penyakit sepele. Kadang tanpa gejala sebelumnya, tahu-tahu pasien sudah dalam kondisi kritis. Pemeriksaan rutin sangat disarankan,” ujar dr. Andi Siregar, Sp.N, spesialis neurologi di RSUD Jakarta.