Waspadai Lemak Perut: Ancaman Tersembunyi di Balik Gaya Hidup Sehari-Hari

Ari Kurniawan | 15 April 2025 | 13:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Lemak perut kerap dianggap sebagai persoalan estetika semata, padahal sesungguhnya ini adalah masalah kesehatan yang bisa dialami siapa saja—baik mereka yang bertubuh gemuk maupun yang tampak kurus. Bagi sebagian besar wanita, keberadaan lemak perut bukan hanya soal penampilan, tetapi juga soal risiko penyakit serius yang mengintai.

Lemak perut, yang dalam istilah medis dikenal sebagai lemak viseral, berada jauh di dalam rongga perut dan menyelimuti organ-organ vital seperti lambung, hati, dan usus. Meskipun memiliki fungsi melindungi organ tersebut, kelebihan lemak viseral justru bisa menjadi musuh dalam selimut. Lemak ini dapat menghasilkan senyawa kimia bernama sitokin, yang jika diproduksi secara berlebihan, bisa memicu berbagai penyakit kronis. Mulai dari penyakit jantung, diabetes tipe 2, hingga berbagai jenis kanker seperti kanker usus besar, kanker pankreas, dan kanker esofagus.

Lalu, apa saja penyebab utama penumpukan lemak di area perut? Berikut beberapa kebiasaan yang sering luput dari perhatian namun berdampak besar:

1. Gaya Hidup Kurang Aktif

Kurangnya aktivitas fisik merupakan penyumbang besar dalam penumpukan lemak. Ketidakseimbangan antara asupan kalori dan pembakarannya menyebabkan tubuh menyimpan kelebihan energi dalam bentuk lemak. Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang menghabiskan waktu lebih dari tiga jam sehari untuk menonton televisi berisiko lebih tinggi mengalami obesitas dan penumpukan lemak perut dibandingkan mereka yang hanya menonton kurang dari satu jam. Aktivitas fisik yang minim memperlambat metabolisme dan memperbesar peluang penimbunan lemak viseral.

2. Perubahan Hormonal saat Menopause

Menopause adalah fase alami yang dialami setiap wanita, namun sering kali disertai dengan perubahan drastis pada bentuk tubuh, khususnya di bagian perut. Penurunan hormon estrogen selama menopause menyebabkan distribusi lemak tubuh berubah, lebih banyak menumpuk di perut daripada di area pinggul atau paha. Selain itu, massa otot yang berkurang seiring bertambahnya usia juga mengurangi kemampuan tubuh untuk membakar kalori, sehingga lemak lebih mudah menumpuk.

3. Kurang Tidur

Kualitas dan durasi tidur ternyata punya kaitan erat dengan berat badan. Tidur yang kurang dari 7–8 jam sehari dapat meningkatkan kadar hormon ghrelin (yang memicu rasa lapar) dan menurunkan leptin (yang memberi sinyal kenyang), sehingga membuat seseorang lebih mudah makan berlebihan. Tak hanya itu, gangguan tidur seperti sleep apnea juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penumpukan lemak perut.

4. Pola Makan Tidak Sehat

Kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi gula, lemak jenuh, dan lemak trans berkontribusi besar dalam penambahan lemak perut. Makanan olahan, minuman manis, dan camilan tinggi kalori sering kali dikonsumsi tanpa disadari dalam jumlah berlebihan. Kurangnya asupan protein dan serat juga memperburuk keadaan, karena kedua zat gizi ini membantu mengontrol rasa lapar dan memperlancar pencernaan.

Penulis : Ari Kurniawan
Editor: Supriyanto
Berita Terkait