Hati-hati, Memutihkan Kulit Bisa Menyebabkan Kanker!
TABLOIDBINTANG.COM - Sebagian besar wanita lebih suka memiliki kulit putih. Sehingga mereka berusaha mendapatkan kulit putih dengan berbagai cara, salah satunya memutihkan kulit. Padahal, memutihkan kulit dengan cara yang salah justru berisiko tinggi menyebabkan kanker kulit.
Derajat warna kulit manusia diukur dengan skala Fitzpatrick. Ada 6 level skala Fitzpatrick, nilai terendah mengindikasikan kulit putih dan nilai tinggi berarti kulit gelap.
Perwakilan Perhimpunan Dokter Estetika Indonesia (PERDESTI), dr. Teguh Tanuwidjaja, M. Biomed (AAM) menjelaskan, semakin rendah skala Fitzpatrick maka semakin tinggi risiko kanker kulit.
“Kasus kanker kulit lebih tinggi pada orang berkuit putih (ras kaukasia). Mereka memiliki sedikit pigmen warna kulit (melanin), pelindung dari UV,” ujarnya di Jakarta.
Kondisi tersebut justru berbanding terbalik dengan ras Afrika yang memiliki nilai tertinggi skala Fitzpatrick. Kulit mereka lebih kuat paparan UV. Sementara orang Indonesia memiliki skala 3-5. Artinya jumlah pigmen melanin cukup melindungi kulit dari bahaya UV.
Namun, ironisnya masih banyak wanita Indonesia yang berlomba-lomba untuk memutihkan kulit. Kondisi ini justru mengurangi pigmen melanin dan meningkatkan risiko kanker kulit.
Kanker kulit adalah jenis kanker yang muncul pada jaringan kulit. Munculnya kondisi ini ditandai dengan terjadinya perubahan pada kulit, seperti terdapat benjolan, tahi lalat, atau bercak yang bentuk dan ukurannya tidak normal.
yang harus diwaspadai adalah, penggunaan kosmetik untuk memutihkan kulit yang umum dilakukan. Meski banyak produk kosmetik yang bagus, tidak jarang juga yang mengandung bahan berbahaya, seperti merkuri.
Kandungan merkuri dalam kosmetik sangat berbahaya, bahkan disebut-sebut bisa menyebabkan kanker kulit.
Lantas, apakah benar merkuri dalam kosmetik bisa menyebabkan kanker kulit? Apa saja bahaya lain dari penggunaan kosmetik bermerkuri?
Merkuri dalam kosmetik sering kali ditemukan pada produk pemutih kulit. Hal ini karena zat ini diyakini dapat menghambat pembentukan melanin, sehingga membuat kulit tampak lebih cerah dalam waktu singkat. Meski memberikan iming-iming menggiurkan, kandungan merkuri dalam kosmetik berbahaya.
Banyak negara melarang penggunaan kosmetik dan produk kecantikan yang mengandung merkuri, termasuk Indonesia. Terlebih, bahan kimia ini juga dapat dengan mudah diserap kulit dan masuk ke aliran darah.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), menyatakan bahwa merkuri sangat berbahaya bagi kesehatan, karena merupakan bahan yang bersifat karsinogenik. Artinya, kandungan merkuri dalam kosmetik dapat meningkatkan risiko kanker, terutama kanker kulit.
Sebab, kulit merupakan karena menjadi bagian tubuh yang pertama kali terpapar, jika kamu menggunakan kosmetik yang mengandung merkuri. Selain itu, merkuri juga memiliki sifat korosif, sehingga membuat lapisan kulit menipis.