Awas, 4 Makanan Ini Dapat Menyebabkan Penuaan Dini
TABLOIDBINTANG.COM - Hati-hati dengan apa yang Anda konsumsi karena akan memengaruhi penampilan. Baik itu kulit, rambut, maupun bentuk tubuh. Asupan makanan yang Anda pilih dapat membuat kulit terlihat segar dan cerah atau kering dan kusam. Bahkan dapat membuat Anda terlihat lebih tua dari usia sesungguhnya.
“Apa pun yang Anda makan, memengaruhi kulit Anda. Apakah kulit Anda terlihat indah, buruk, kering, keriput, tergantung pada pilihan makanan,” ungkap dr. Ariel Ostad, M.D, dermatolog asal Amerika Serikat.
Berikut beberapa makanan yang sebaiknya Anda kurangi, agar tidak terlihat lebih tua dari usia sebenarnya.
Makanan manis
Makanan manis adalah semua jenis makanan yang mengandung gula, termasuk snack, atau dessert (hidangan pencuci mulut). Bisa itu permen, jenis kue tar, kue kering, kue jajanan pasar, atau puding. Semua makanan yang mengandung gula harus dibatasi konsumsinya atau bahkan mulai ditinggalkan sejak dini. Apalagi, makanan manis yang dibeli di luar, di mana kita tidak mengetahui berapa banyak kandungan gula di dalamnya.
Gula akan mengikat protein dan lemak dalam tubuh, kemudian membentuk molekul-molekul baru yang disebut glikasi tingkat lanjut (advanced glycation end products, atau AGEs). Molekul-molekul inilah yang merusak kolagen dan elastin, sehingga kulit kehilangan kelembapan dan elastisitasnya. AGEs dalam jangka waktu tertentu juga dapat menonaktifkan enzim antioksidan alami dalam tubuh Anda, sehingga mempercepat proses penuaan.
Daging merah dan olahan
Daging merah seperti daging sapi, daging domba, daging kambing, daging bebek, umumnya banyak mengandung lemak. Daging yang berlemak dapat memicu terbentuknya radikal bebas.
Menurut dr. Ostad, radikal bebas akan merusak elektron pada sel-sel kulit yang sehat. Rusaknya sel-sel kulit sehat akan membuat kulit lekas keriput, kering, dan iritasi. Sebaiknya mengalihkan konsumsi daging ke jenis daging putih seperti daging ayam atau ikan.
Selain daging merah, daging olahan seperti sosis, ham kemasan, daging babi asap, kornet, dendeng, juga kurang baik untuk kulit dan sebaiknya dikurangi. Daging olahan mengandung pengawet dan zat aditif, yang tidak hanya berbahaya bagi kesehatan, tapi juga kecantikan kulit Anda.
Campuran bahan pengawet dalam daging olahan, menurut dr. Ostad dalam jangka waktu tertentu dapat menyebabkan peradangan di kulit dan mempercepat proses penuaan. Daging olahan tidak segar, banyak mengandung lemak, yang juga membuat kulit kering, kotor, dan kusam.
Makanan asin
Anda mungkin sudah mengurangi penggunaan garam dalam makanan yang Anda masak sendiri. Tapi apakah Anda sudah mengurangi makanan kaleng, makanan cepat saji, makanan berpengawet, yang tidak bisa Anda kontrol atau ketahui kadar garamnya? Kandungan garam atau sodium mengikat kandungan air dalam tubuh. Asupan makanan asin dalam jumlah banyak dan rutin, tanpa Anda sadari akan membuat kulit dehidrasi dan membuatnya keriput.
Makanan yang dibakar
Makanan yang diolah dengan cara dibakar mungkin lebih baik dari makanan yang diolah dengan cara digoreng. Tetapi Anda harus hati-hati dengan bagian gosong atau hitam pada daging yang Anda bakar. Bagian gosong ini yang menjadi musuh kulit dan harus dihindari. Bagian gosong tersebut mengandung hidrokarbon pro-inflamasi yang bisa menyebabkan peradangan pada kulit dan merusak kolagen. Padahal kolagen adalah protein yang dibutuhkan untuk kekuatan dan struktur kulit. Memberikan kelembapan dan elastisitas. Saat produksi kolagen terganggu, maka regenerasi sel kulit pun ikut terganggu. Terbayang apa yang terjadi dengan kulit kita? Mengonsumsi makanan yang dipanggang atau dibakar boleh-boleh saja, tapi mungkin lebih teliti dan berhatihati dengan bagian yang gosong.
***
Artikel ini pernah dimuat sebelumnya di Tabloid Bintang Indonesia versi cetak edisi 1.343 tahun xxvii minggu Keempat Maret 2017