Sempat Menghilang, Lagu-lagu Taylor Swift Muncul Kembali di TikTok
TABLOIDBINTANG.COM - Universal Music Group, perusahaan rekaman terbesar di dunia, bertikai dengan TikTok awal tahun 2024 karena masalah lisensi. Alhasil, lagu-lagu dari ratusan artis yang bernaung di label tersebut dihapus dari platform tersebut.
Namun, dilansir New York Times, pada Kamis (11/4), karya musik dari salah satu artis terbesar Universal, Taylor Swift, hadir kembali di TikTok.
Beberapa lagu Taylor--dari album baru The Tortured Poets Department, yang akan dirilis pada tanggal 19 April--juga telah muncul kembali di library musik resmi TikTok, dan dapat digunakan sebagai musik latar video.
Lagu-lagu yang tersedia dari Taylor disebut berasal dari periode sejak dia menandatangani kontrak dengan Universal pada tahun 2018, termasuk hits seperti "Lover", "Anti-Hero", "Cruel Summer", dan "Cardigan".
Juga tersedia adalah lagu-lagu rekaman ulang Taylor's Version dari hits lama seperti "Style", "Love Story", dan "Shake It Off", yang awalnya dirilis oleh label pertamanya, Big Machine. Setelah Big Machine dijual pada 2019 tanpa partisipasinya, Taylor mengumumkan rencana untuk merekam ulang enam album studio pertamanya, dan telah merilis empat dari album tersebut. Setiap album langsung menduduki peringkat No. 1.
Tidak jelas bagaimana lagu-lagu Taylor bisa kembali ke TikTok mengingat larangan Universal masih tetap berlaku hingga saat ini.
Ketika mengumumkan rencana menghapus musiknya pada awal tahun 2024, Universal mengatakan kontrak lisensinya dengan TikTok berakhir pada 31 Januari. Pada awal Februari, lagi-lagi dari artis Universal mulai menghilang dari TikTok, dan jutaan video yang menggunakan musik label tersebut menjadi senyap.
Meskipun Taylor (34) merupakan bagian dari daftar artis Universal, dia memiliki hak atas rekaman sendiri, serta hak cipta lagunya, yang dikelola oleh Universal Music Publishing Group, sebuah divisi dari perusahaan tersebut.
Perwakilan dari Taylor, Universal, dan TikTok tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Universal, yang ratusan artisnya termasuk bintang seperti Ariana Grande, Drake, Lady Gaga, dan U2, mengatakan bahwa mereka menarik izin untuk musik mereka setelah tidak bisa mencapai kesepakatan lisensi baru dengan TikTok.
Perusahaan tersebut menuduh TikTok tidak bersedia membayar "jumlah yang adil", meskipun pentingnya musik bagi platform tersebut. Universal juga menyatakan kekhawatiran bahwa TikTok "membiarkan platformnya dipenuhi dengan rekaman yang dihasilkan oleh kecerdasan artifisial (AI)", yang mengurangi kolam royalti bagi artis sesungguhnya.
Sebagai tanggapan, TikTok menuduh Universal menempatkan "keserakahan mereka sendiri di atas kepentingan dari artis dan penulis lagu mereka".
Sengketa ini telah menjadi salah satu bentrokan paling dramatis dalam beberapa tahun terakhir antara industri musik dan platform teknologi, dan telah menarik tanggapan publik yang beragam.