Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau Dihujat karena Joget di Konser Taylor Swift
TABLOIDBINTANG.COM - Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menonton konser Eras Tour Taylor Swift di Toronto, Kanada.
Trudeau, 52 tahun, terlihat menghadiri konser Swift pada 22 November bersama keluarganya. Adapun ia memiliki dua putra dan seorang putri dari pernikahannya dengan mantan istrinya, Sophie Gregoire.
Dalam video yang viral, Trudeau tampak menari saat lagu "You Don’t Own Me" milik Lasley Gore dikumandangkan sebelum Taylor tampil. Ia juga tampak bertukar gelang persahabatan dengan sesama penggemar Taylor Swift, yang biasa disebut "Swifties".
Kanada merupakan pemberhentian terakhir dalam tur Eras Tour, yang dimulai pada Maret 2023. Tur ini akan secara resmi berakhir di Vancouver pada 8 Desember. Totalnya ada 150 pertunjukan selama kurun waktu tersebut.
Tur ini menjadi tur konser pertama yang menghasilkan pendapatan lebih dari 1 miliar dolar AS dan dinobatkan sebagai tur dengan pendapatan tertinggi dalam sejarah. Sepanjang perjalanan tur ini, banyak wajah terkenal seperti aktor Amerika Tom Cruise dan Pangeran William dari Kerajaan Inggris terlihat di antara penonton.
Namun, kehadiran Trudeau di konser tersebut menuai kontroversi.
Pada hari yang sama dengan konser tersebut, terjadi demonstrasi besar di Montreal, di mana kendaraan dibakar dan jendela toko dirusak. Para demonstran juga membakar patung Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan menyalakan bom asap terkait konflik Israel-Gaza.
Menurut AFP, demonstrasi tersebut diorganisir oleh kelompok pro-Palestina dan anti-kapitalis pada 22 November, bertepatan dengan sidang Majelis Parlemen NATO di Montreal.
Lawannya dalam dunia politik, Pierre Poilievre, pemimpin Partai Konservatif Kanada, mengunggah sebuah video yang menyindir Trudeau dengan mengatakan: “Sementara Trudeau menari-nari, Montreal terbakar.”
Trudeau mengutuk kerusuhan tersebut pada keesokan harinya melalui platform X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter).
“Apa yang kita saksikan di jalanan Montreal tadi malam sungguh mengerikan. Tindakan anti-Semitisme, intimidasi, dan kekerasan harus dikutuk di mana pun kita menemukannya... Harus ada konsekuensi, dan para perusuh harus dimintai pertanggungjawaban,” ia menulis.