Sinopsis CINTA DI UJUNG SAJADAH SCTV Episode 58, Hari Ini Kamis 24 April 2025: Alia Ancam Ratih

Binsar Hutapea | 24 April 2025 | 16:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sinopsis CINTA DI UJUNG SAJADAH SCTV Episode 58, Hari Ini Kamis 24 April 2025: Alia Ancam Ratih

Malam yang biasanya tenang di pesantren berubah menjadi penuh ketegangan saat Ayu mendadak menghilang. Rindu, diliputi kecemasan, segera mencari Ayu, namun yang ia temukan justru kejutan yang tak diharapkan: Ayu dan Fauzan diam-diam menyiapkan makan malam romantis untuk merayakan ulang tahun pernikahan Rindu dan Fauzan.

Alih-alih tersentuh, Rindu merasa direndahkan. Ia marah besar karena Ayu dijadikan perantara dalam upaya rujuk tersebut. Meski Fauzan mencoba menjelaskan niat baiknya, Rindu tetap bergeming. Dengan tegas, ia mengusir Fauzan dari pesantren dan meminta Adi membawa Ayu masuk kembali ke asrama.

Dari kejauhan, Adi sempat melihat pemandangan menyakitkan: Rindu, Ayu, dan Fauzan berjalan bergandengan menuju masjid. Hatinya tercekat, menyimpan rasa yang belum terungkap.

Sementara itu, di rumah, Alia tengah menunggu Fauzan pulang. Ia makan seorang diri dalam kemarahan yang mendidih. Ketegangan semakin membara ketika Ratih muncul dan menantang Alia secara frontal. Ratih, yang selama ini merasa dikalahkan oleh Alia, menyatakan tidak akan mundur. Namun Alia tak gentar, ia melontarkan ancaman tajam agar Ratih berhati-hati.

Keesokan harinya, Alia melampiaskan amarahnya dengan mencipratkan air kotor ke tubuh Rindu dari mobil yang dikendarainya. Rindu tetap tenang dan hanya berkata, "Karma berjalan pelan, tapi pasti." Alia hanya tersenyum sinis sebelum melaju pergi.

Di sisi lain, Adi menerima informasi penting tentang mobil merah misterius yang nyaris menabrak Ayu beberapa waktu lalu. Ia langsung bergerak menyelidiki. Tanpa disadarinya, Bimo—musuh lama—bersama kaki tangannya, Denny, telah mengintai. Dalam hitungan detik, Adi diserang, dipukul, dan dikurung dalam bagasi mobil tua.

Sementara itu, Fauzan menyelidiki latar belakang Alia dan menemukan hasil pemeriksaan psikis yang menunjukkan kondisi mental Alia tidak stabil. Bukti tersebut diyakininya akan memperkuat proses perceraian mereka.

Konfrontasi pun pecah. Alia merasa terpojok dan dalam kepanikan, ia mengunci anak-anaknya di kamar lalu kabur. Fauzan yang mengetahui hal itu segera mengejar, panik. Ratih dan Bi Nah berusaha mendobrak pintu kamar anak-anak.

Di saat situasi semakin memanas, Alia muncul di pesantren. Di hadapan jamaah, ia berlutut sambil menangis memohon kepada Rindu agar tidak memisahkannya dari anak-anaknya. Suasana hening. Semua mata tertuju padanya.

Namun Fauzan yang baru tiba langsung menuduh Alia tengah berakting, menyebut semuanya sebagai drama belaka.

Penulis : Binsar Hutapea
Editor: Binsar Hutapea
Berita Terkait