Stephen Chow Punya Peran Penting dalam Revolusi Film Kungfu Mandarin
TABLOIDBINTANG.COM - Stephen Chow sukses dengan film Shaolin Soccer (2001) dan Kung Fu Hustle (2004). Meski awalnya dicibir, film tersebut mengubah arah film kungfu yang sebelumnya dianggap monoton.
Film-film Steven Chow itu dianggap membawa inovasi untuk industri film mandarin khusunya laga. Komedian itu menerapkan prinsip-prinsip bela diri di film modern hingga mengajak koreografer legendaris seperti Tony Ching Siu (di Shaolin Soccer) dan Yuen Woo Ping (di Kung Fu Hustle).
Hasilnya tentunya jadi sajian baru bagi para penikmat film laga. Dengan mengawinkan gerakan-gerakan bela diri tradisional yang dipadukan dengan imajinasi liar seperti halnya dalam komik.
“Shaolin Soccer tak dapat dipungkiri merupakan kisah yang diangkat dari manga populer dari Jepang yakni Captain Tsubasa. Jadi itu memberikan sentuhan berbeda pada unsur bela diri di dalam film tak hanya secara tradisional, tapi lebih ke anime/manga yang dipoles dengan baik lewat efek visual,” ujar pakar film Asia, Frank Djeng dilansir dari South China Morning Post beberapa waktu lalu.
Gebrakan Steven Chow mendorong para sineas untuk terus mengeksplor lebih jauh dan berkembang agar tak terjebak dalam konsep yang sama selama berpuluh-puluh tahun.
Bahkan film Stephen Chow tersebut dianggap penarik kembali para penonton yang sudah mulai jenuh dengan genre aksi. Apalagi film laga Mandarin di era 80 hingga 90-an sangat produktif. Semuanya pun hampir seragam dengan jalan cerita yang kebanyakan mudah ditebak yakni balas dendam di dunia persilatan.
“Pada akhir 1990-an, bioskop Hong Kong sering dicemooh oleh penonton karena murah dan berkualitas rendah, dan penonton film semakin memilih film Hollywood," tambah Frank Djeng
Secara perlahan mulai lah efek-efek Computer Generated Imagery (CGI) untuk membuat imajinasi penonton terlihat nyata.
“Para pembuat film Hong Kong mencoba membuat gambar-gambar berat CGI untuk merayu penonton, dan Chow menggunakan waktunya untuk menemukan kegunaan yang cerdas dari teknologi tersebut, pertama menggunakannya untuk memadukan kung fu dan olahraga untuk Shaolin Soccer, dan kemudian memperbarui film klasik untuk Kung Fu Hustle,” tutur Tim Youngs, pakar film Hong Kong.
Di sisi lain, Shaolin Soccer dan Kung Fu Hustle juga memvantu Steven Chow meraih impiannya sebagai aktor laga yang sudah lama dicita-citakan.
Komedian kelahiran Hong Kong pada 22 Juni 1962 itu pernah bermimpi untuk bisa menjadi bintang film laga dan memutuskan untuk berlatih Wing Chun, namun ia hanya bisa bertahan tiga bulan saja karena tak ada biaya.
“Suatu hari aku baru tahu jika tetanggaku adalah ahli bela diri. Aku memanggilkan ‘Paman Tua’ dan tak pernah menyangka jika ia adalah seorang yang sangat ahli,” pungkas Stephen Chow.