Sempurnakan Proses Pengarsipan Film, Sinematek Indonesia Terbang ke Perancis
TABLOIDBINTANG.COM - Secara kuantitas, industri perfilman Indonesia bisa dikatakan cukup subur. Sayangnya, hal ini tak diimbangi oleh proses pengarsipan, pemeliharaan, dan pengembangan arsip film yang memadai.
Sinematek Indonesia, sebagai lembaga yang menjalankan tiga fungsi di atas, harus bekerja dengan sumber daya alakadarnya, dengan hampir tidak adanya sokongan pemerintah.
Kepedulian justru datang dari pihak asing. Institut Francais d'Indonesie (IFI) atau Institut Perancis di Indonesia, baru-baru ini menyodorkan tawaran bagi Sinematek Indonesia untuk mengikuti pelatihan di sekolah sinema L'Ecole Nationale Superiure Louis-Lumiere, Paris, Perancis.
"Ini bukti bahwa orang asing lebih peduli. Pemerintah Perancis melalui IFI memberi peluang kepada kami untuk memahami pengarsipan film, tanpa membebankan biaya sedikit pun," ujar Kepala Sinematek Indonesia, Adisurya Abdi, saat jumpa pers di Gedung Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI), Jakarta Selatan, akhir pekan lalu.
"Kalau sama pemerintah kita mintanya susah. Kalaupun dikasih, pasti pas-pasan. Selalu seperti itu, kata mantan suami Meriam Bellina itu melontarkan kritik.
Adi optimis, banyak manfaat yang bisa diambil dari program yang akan dilangsungkan 2 hingga 13 Desember mendatang itu.
"Ada training soal pengarsipan dan perawatan. Tentunya banyak perubahan tentang bagaimana cara merawat film yang baik, sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada," jelasnya.
(ari/gur)