Chairil Anwar dalam Kenangan Puterinya

TEMPO | 16 Agustus 2016 | 00:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Putri tunggal penyair Chairul Anwar, Evawani Chairil Anwar, membawakan cerita "Aku dan Bapakku" dalam acara #17antempo Merayakan Chairil Anwar di Jakarta. "Ayah saya meninggal waktu usia saya satu tahun 10 bulan," kata dia Senin, 15 Agustus 2016.

Evawani menceritakan ayahnya meninggal pada usia 27 tahun kurang dua bulan.

"Memang hidupnya sangat singkat, tetapi namanya hingga saat ini masih dikenal," ujarnya.

Walaupun Chairil Anwar meninggalkan anak dan istrinya dalam usia yang sangat muda, dia menciptakan puisi dan sajak tentang perjuangan kemerdekaan. "Ibu bilang, Chairil Anwar merupakan sosok yang sangat vokal," kata Evawani.

Selain putri tunggal Chairil Anwar yang menceritakan kenangan bersama ayahnya. Adik Chairul Anwar, Nini Toeloes, juga menceritakan sedikit kenangan bersama kakaknya. "Nini adalah nama yang diberikan oleh abang," ujarnya.


Menutup kisah Chairil Anwar di mata keluarganya, Evawani membacakan puisi yang berjudul "Karawang-Bekasi" dan dilanjutkan oleh Nini dengan membacakan puisi "Aku Mau Hidup Seribu Tahun Lagi."

Chairil Anwar adalah penyair angkatan 45, dia merupakan maestro sastra di Indonesia. Puisi yang dibuat olehnya menggambarkan perjuangan kemerdekaan Indonesia.


TEMPO.CO

 

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait